Technologue.id, Jakarta - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN jadi momentum peningkatan kerja sama dalam memerangi berita bohong (hoaks), berita palsu (fake news), dan disinformasi.
"Saya kira KTT ke-43 ASEAN momen yang baik dalam kerangka kerja sama antarnegara ASEAN dalam memerangi itu semua," kata Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria, dalam siaran pers, Rabu (6/9/2023).
Baca Juga:
Canggih, Teknologi AI Mampu Kalahkan Pembalap Drone Profesional
Menurut Wamenkominfo, delegasi negara ASEAN membahas dan berbagi pengalaman pengelolaan informasi pemerintah antarnegara ASEAN, khususnya dalam menghadapi berita palsu. Penanganan berita palsu, hoaks dan disinformasi memiliki arti penting dalam memperkuat demokratisasi di kawasan ASEAN.
"Dengan banyaknya informasi berlalu lalang di internet, butuh upaya bersama untuk mengedukasi masyarakat ASEAN, khususnya dalam menghadapi fake news ataupun disinformasi," jelasnya.
Keketuaan ASEAN Indonesia 2023 memberikan perhatian pada pembahasan ASEAN Digital Masterplan dalam KTT ASEAN. Hal tersebut selaras dengan tema ASEAN tahun ini yakni ASEAN Matters, Epicentrum of Growth.
"Kontribusi ekonomi digital di kawasan Asia Tenggara makin naik dari tahun ke tahun. (Ekonomi Digital) Itu menjadi regional concern sebetulnya, khususnya sebagai dampak dari pertumbuhan digital yang dialami oleh negara ASEAN," ujarnya.
Baca Juga:
HP Indonesia Umumkan Jajaran Laptop High-end hingga Printer Terbaru
Sebagai informasi, pada 2021 lalu, Pemerintah Republik Indonesia mengajukan proposal penyusunan pedoman melawan berita palsu dan disinformasi di media bagi aparatur pemerintah kepada Sekretariat ASEAN.
Sementara tahun ini, dalam Keketuaan ASEAN 2023, Indonesia kembali mengajukan kajian dan workshop untuk mematangkan usulan tersebut dengan berbagi pengalaman dari negara anggota ASEAN.