Technologue.id, Jakarta – Sebagain besar dari Anda pasti sudah tak asing dengan Internet Positif. Landing page tersebut adalah "portal" yang disediakan Internet Service Provider (ISP) untuk memblokir laman yang dianggap tak layak dikonsumsi oleh netizen Tanah Air, mulai dari konten pornografi, perjudian, sampai terorisme. Akan tetapi, kehadiran Internet Positif yang merupakan bagian dari program Internet Sehat tak sepenuhnya direspons secara positif pula. Beberapa warganet mengeluhkan kalau landing page yang mereka dapat ketika mengakses konten yang dinilai negatif oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) justru berisi hal-hal yang seharusnya diblokir.
Baca juga:
Netizen Tak Terima Alasan Kemkominfo Blokir Tumblr
Yang terbaru, di Twitter beredar screenshot link artikel tentang aktris dewasa yang cukup sensual. Saat diklik pun terdapat foto-foto "berani" aktris bernama Mikami Yua itu dari akun Instagram-nya. Netizen lantas menilai konten seperti ini seharusnya diblokir pula oleh Internet Positif, sehingga memunculkan sisi kontradiktif dari aktivitas pemblokiran ini. Dari penelusuran redaksi, sebelumnya juga ada konten atau iklan di Internet Positif yang disoroti warganet. Misalnya seperti yang ditemukan oleh pemilik akun @jfireman, yaitu iklan dengan foto artikel sepasang muda-mudi sedang berciuman yang terlihat secara gamblang. [embed]https://twitter.com/jfireman/status/900639722736730113[/embed] https://twitter.com/juliyanto/status/833670887735824384 Ada juga iklan berbau seksualitas seperti ditangkap @Sea19Shell dari Internet Positif berikut ini. https://twitter.com/Sea19Shell/status/899110970072612864Baca juga:
Sekadar informasi, proses pemblokiran situs atau laman tertentu sejatinya tak sepenuhnya dilakukan oleh Kemkominfo sendirian. Kemkominfo turut mengajak masyarakat berkontribusi dengan melaporkan link atau screen capture laman yang dimaksud, lalu disalurkan ke aduankonten.id, email aduankonten@mail.kominfo.go.id, atau WhatsApp di nomor 081-1922-4545.Baca juga:
Setelah aduan diterima, kementerian yang dibawahi Rudiantara ini lantas akan menganalisisnya hingga meminta pemilik situs menghapus konten yang dimaksud sampai memblokir jika tak ada respons dalam periode tertentu.