Technologue.id, Jakarta - Jumlah informasi yang kita bagikan secara online sedang berada di momentumnya, dan ini terutama terbukti dalam hal kencan online - karena dalam mencari sebuah hubungan telah mengharuskan kita untuk membuka diri tentang kehidupan pribadi demi membangun koneksi. Tolak ukur dalam berbagi informasi ini telah menyebabkan beberapa pengguna jatuh kepada ancaman digital, seperti doxing - pengumpulan dan paparan publik atas data pribadi secara online. Menjelang Hari Valentine 2022, Kaspersky melaporkan aktivitas penipuan yang intensif dan mendorong pengguna aplikasi dan situs kencan online untuk melindungi data pribadi dan memastikan privasi digital mereka dengan aman.
Penggunaan aplikasi kencan telah meledak selama beberapa tahun terakhir: Tinder mencapai rekor tiga miliar swipe dalam satu hari pada Maret 2020, sementara OkCupid mengklaim membuat 91 juta kecocokan setiap tahun. Tetapi studi Kaspersky baru-baru ini menemukan lebih dari setengah (55%) responden takut dikuntit oleh seseorang yang mereka temui secara online, sementara setiap pengguna ke-enam aplikasi kencan (16%) telah didox.
Banyak dari aplikasi tersebut sekarang meminta pengguna untuk mendaftarkan akun mereka melalui situs jejaring sosial, yang secara otomatis mengisi profil dengan foto seta informasi pribadi seperti tempat kerja atau sekolah asal. Data ini memudahkan calon doxer untuk menemukan pengguna online dan mendapatkan informasi tentang mereka.
Data yang disimpan di profil aplikasi kencan sangat sensitif dan sangat diinginkan oleh para scammers. Ini telah membuat dorongan untuk melindungi data pribadi semakin kuat dan sebagai hasilnya aplikasi kencan menjadi lebih aman. Menurut penelitian Kaspersky, lima aplikasi kencan paling populer telah meningkatkan protokol enkripsi mereka dan mulai lebih memperhatikan privasi pengguna. Untuk menjaga keamanan data, aplikasi tersebut telah memperkenalkan versi berbayar yang memungkinkan pengguna, misalnya dalam menentukan lokasi mereka secara manual atau mengaburkan foto.
Namun masalah ini tidak selalu terkait dengan data pribadi yang tersedia di publik. Tahun demi tahun, peneliti Kaspersky mengamati aktivitas penipuan yang intensif di sekitar Hari Valentine dan tahun ini tidak terkecuali. Selain meniru aplikasi kencan populer untuk mengumpulkan informasi pribadi korban, penjahat dunia maya mulai menyebarkan email yang mengaku sebagai wanita yang sedang mencari pasangan. Skema ini berupa email dengan tautan ke halaman phishing yang meniru profil situs web kencan dan meminta orang untuk melengkapi formulir dengan preferensi pribadi mereka untuk pasangan masa depan. Terakhir, pengguna diminta untuk menambahkan kredensial perbankan mereka. Tak perlu dikatakan, korban berakhir dengan kehilangan data dan uang mereka, dan tidak mendapatkan kesempatan untuk bertemu orang baru.
"Aplikasi kencan membuka jutaan kemungkinan bagi orang yang sedang mencari pasangan. Namun, semua informasi yang disimpan secara online dapat diambil oleh penipu, pelaku kejahatan siber , dan orang tidak bertanggung jawab. Selain itu, penjahat dunia maya dengan cepat memanfaatkan saluran ini untuk keuntungan finansial. Kabar baiknya adalah aplikasi kencan sudah bergerak ke arah yang benar, memungkinkan pengguna terhubung secara lebih aman. Sehebat apa pun interaksi ini terkadang, kehati-hatian sangat penting, karena tidak peduli seberapa cerdas kita saat online, selalu lebih baik untuk terus meningkatkan keamanan digital. Dengan begitu, kita dapat membiarkan percakapan online lebih mengalir, mengetahui bahwa diri kita dan informasi pribadi tersimpan secara aman dan terlindungi," kata Anna Larkina, pakar keamanan di Kaspersky.
Kebutuhan akan pendekatan yang lebih aman untuk kencan online terutama di saat Hari Valentine ketika peningkatan volume pengguna dapat beralih ke aplikasi kencan dan situs web untuk menemukan pasangan potensial. Untuk mengatasi risiko ini, Kaspersky telah merinci langkah-langkah berikut yang dapat diikuti orang agar dapat menikmati kencan online dengan aman, sekarang dan di masa mendatang:
- Jangan tautkan Instagram (atau akun media sosial lainnya) ke profil aplikasi kencan. Itu memberikan terlalu banyak informasi yang berpotensi berguna tentang Anda. Bahkan jika akun Instagram Anda sudah diatur dengan baik hal privasi dan keamanan, ada lebih banyak risiko daripada kebaikan dalam menautkan akun ke aplikasi.
- Jangan bagikan nomor telepon atau aplikasi perpesanan lainnya. Aplikasi kencan sangat menyarankan untuk tetap menggunakan platform pesan bawaannya, dan adalah bijaksana untuk melakukannya sampai Anda memercayai orang yang diajak berinteraksi tersebut. Juga, ketika Anda siap untuk pindah ke aplikasi perpesanan lain, aturlah untuk menjaga keamanan informasi pribadi dengan baik.
- Penjahat dunia maya mungkin mencoba memancing beberapa data pribadi, jadi berhati-hatilah jika pasangan meminta Anda untuk memasang aplikasi di ponsel, mengunjungi situs web tertentu, atau mulai mengajukan pertanyaan tentang, katakanlah, guru favorit atau hewan peliharaan pertama Anda (pertanyaan keamanan umum situs web). Informasi tersebut dapat membantu seseorang mencuri uang atau identitas Anda.
- Berhati-hatilah terhadap bot yang mungkin memikat dan memancing Anda untuk memberikan uang atau data pribadi. Mereka selalu otomatis, apabila ditengah obrolan menarik orang tersebut tidak membalas pertanyaan Anda secara sesuai, dapat diasumsikan bahwa Anda sedang berbicara dengan bot.
- Jika memungkinkan, coba ubah pengaturan di dalam aplikasi sehingga Anda hanya akan menampilkan profil kepada orang-orang yang memiliki potensi kecocokan. Dengan begitu, seluruh dunia tidak dapat melihat data Anda. Mempersempit tampilan ke sejumlah orang terbatas menurunkan kemungkinan informasi Anda jatuh ke tangan yang salah.
Jika Anda ingin mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana teknologi dapat mengubah kehidupan kencan dan sebuah hubungan, ikuti tautan ini.
Pelajari tentang cara pengguna dapat didox dan temukan cara meminimalkan risiko informasi pribadi dicuri dengan menonton kursus berjudul "Doxing: dangers and prevention" course secara gratis, yang dikembangkan oleh pakar privasi Kaspersky bersama dengan Endtab.org.