Technologue.id, Jakarta - Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mengungkap adanya beberapa aplikasi yang diduga mencuri data penggunanya di PlayStore, termasuk aplikasi salat dan azan. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pun turut menyelidiki hal ini.
Juru Bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi menyampaikan pihaknya tengah mempelajari dugaan pemrosesan data pribadi secara tanpa hak yang dilakukan oleh beberapa aplikasi di Google Play Store.
"Koordinasi lebih lanjut dengan pihak Polda Metro Jaya akan dilakukan terkait upaya dan langkah-langkah berikutnya yang akan diambil sesuai ketentuan yang berlaku," tulisnya dalam keterangan resmi.
Baca Juga:
5 Aplikasi Penunjang Ibadah Puasa dan Doa di Bulan Ramadan
Dedy Permadi juga menambahkan bahwa Google telah mengambil tindakan terhadap aplikasi yang melakukan pemrosesan data pengguna secara ilegal. Jika ingin diakses kembali, pengguna harus menghapus aplikasi tersebut.
"Aplikasi tersebut diwajibkan untuk menghapus fitur pengambilan data pengguna, jika ingin dapat kembali diakses oleh penggunanya di Google Play Store," tambahnya.
Kementerian Kominfo juga mengimbau masyarakat untuk memeriksa daftar aplikasi yang diduga mengambil data pribadi secara tanpa hak dengan langkah pengamanan seperti berikut:
- Memutakhirkan sistem keamanan perangkat.
- Melakukan instalasi ulang terhadap aplikasi yang diduga memproses data pribadi secara tanpa hak jika aplikasi telah tampil kembali di Google Play Store dan menghapus fitur yang memproses data pribadi secara tanpa hak.
- Tidak memberikan data pribadi kepada pihak yang tidak berkepentingan.
Sebelumnya, Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya merilis 11 aplikasi yang mencuri data pribadi pengguna. Aplikasi tersebut telah diunduh sebanyak 10 juta pengguna.
Baca Juga:
Waspada! Aplikasi Salat dan Azan Curi Data Pengguna
"Sobat Siber, waspada akan modus pencurian data pribadi berkedok aplikasi salat dan azan. Aplikasi tersebut telah banyak diunduh di Play Store. Data para pengguna tersebut berpotensi disalahgunakan yang signifikan akibat dari keamanan database yang buruk," tulis akun @CCICPolri.
Pencurian data berpotensi mencakup informasi sensitif termasuk dompet kripto, password, serta nomor kartu kredit. Aplikasi tersebut di antaranya:
- Speed Camera Radar (10 juta download)
- Al-Moazin Lite (Prayer Times) (10 juta download)
- WiFi Mouse (remote control PC) (10 juta download)
- QR & Barcode Scanner (5 juta download)
- Qibla Compass - Ramadan 2022 (5 juta download)
- Simple weather & clock widget (1 juta download)
- Handcent Next SMS-Text w/MMS (1 juta download)
- Smart Kit 360 (1 juta download)
- Al Quran Mp3 - 50 Reciters & Translation Audio (1 juta download)
- Full Quran MP3 - 50+ Languages & Translation Audio (1 juta
- Audiosdroid Audio Studio DAW (1 juta download)