Technologue.id, Jakarta - Pemerintah Indonesia berupaya mengoptimalkan satelit untuk memantau sumberdaya maritim nasional. Salah satunya terkait percepatan penggunaan slot orbit (filing) satelit maritim CAKRA-1.
Dalam hal tersebut, Pemerintah Indonesia yang melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) ingin meminta bantuan kepada lembaga internasional ITU (International Telecommunication Union).
Baca Juga:
Tecno Bakal Hadirkan Digital Assistant AI Bernama Ella, Ini Keunggulannya
“Indonesia meminta bantuan ITU untuk mempercepat proses evaluasi dan publikasi satelit CAKRA-1 tersebut, agar sesuai dengan jadwal peluncuran CAKRA-1 yang ditargetkan pada akhir Juni 2024,” kata Budi Arie Setiadi, Menkominfo di MWC 2024, Barcelona.
Menurut Menkominfo, CAKRA-1 merupakan Satelit Low Earth Orbit (LEO) yang akan dipergunakan untuk berbagai keperluan seperti nelayan dan perikanan. Terobosan teknologi satelit perlu dioptimalkan untuk mendukung pembangunan sektor maritim nasional.
“Kita ini negara kepulauan, laut kita luas sehingga memang memerlukan sarana dan infrastruktur komunikasi berbasis satelit. Akan di-follow up lagi,” tandasnya.
Pembahasan mengenai filing satelit dengan ITU merupakan langkah administratif yang diperlukan sesuai dengan prosedur standar ITU agar satelit KKP bisa diluncurkan dan terproteksi. Kominfo berupaya membantu peluncuran CAKRA-1 dijadwalkan pada 28 Juni 2024.
Baca Juga:
All New Honda Accord RS e:HEV Dapat Nilai Terbaik Uji Keselamatan
Dalam pertemuan tersebut, Sekjen ITU Doreen Bogdan-Martin meminta Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan World Telecommunication Development Conference (WTDC) Tahun 2025 yang akan dihadiri sekitar kurang lebih 1.200 orang.
“Termasuk juga meminta Indonesia menjadi tuan rumah World Telecommunication Development Conference 2025. Nanti kita rapatkan dulu,” ujar Menkominfo Budi Arie Setiadi.