Technologue.id, Jakarta - Apple menggelar event WWDC 2023 pada Senin dan mengungkap kehebatan dari Vision Pro. Perangkat ini merupakan headet augmented reality yang telah lama dinanti-nantikan.
Kemunculan Vision Pro ditanggapi oleh CEO Meta, Mark Zuckerberg yang menonjolkan terkait harga maupun aspek teknis. Ia mengungkap bahwa harga tinggi Vision Pro disebabkan adanya "pertukaran desain" yang memprioritaskan teknologi yang lebih mahal dan membutuhkan lebih banyak daya komputasi.
Baca Juga:
Daftar iPhone yang Dukung Update iOS 17, Cek!
"Menurut saya, kabar baiknya adalah bahwa tidak ada solusi magis yang mereka miliki untuk kendala hukum dan fisika apa pun yang belum dieksplorasi dan dipikirkan oleh tim kami," kata Zuckerberg, dikutip dari Mashable.
Buat kamu yang belum tahu berapa harga Vision Pro, Apple konon menjualnya dengan harga USD3.500 atau sekitar Rp51 jutaan. Harga tersebut lebih tinggi dibandingkan Meta Quest Pro, headset high-end yang dibanderol mulai dari USD1.000 atau sekitar Rp14,8 jutaan.
CEO Meta kemudian berbicara tentang perbedaan filosofis antara Apple dan Meta terkait nilai dan misi perusahaan.
Baca Juga:
Kecanduan Game, Pelajar SMP Kuras Tabungan Keluarga Nyaris Rp1 Miliar
"Visi kami untuk metaverse pada dasarnya bersifat sosial. Ini tentang orang-orang yang berinteraksi dengan cara baru dan merasa lebih dekat dengan cara baru," katanya.
"Perangkat kami juga tentang menjadi aktif dan melakukan berbagai hal. Sebaliknya, setiap demo yang mereka tunjukkan adalah seseorang yang duduk di sofa sendirian," tambahnya.