Technologue.id, Jakarta - September tahun lalu, Grand Theft Auto VI (6) mengalami peretasan yang mengakibatkan cuplikan video gameplay bocor ke internet. Setelah diadakan penyelidikan mendalam, diketahui bahwa pelaku peretasan merupakan remaja berusia 17 tahun bernama Arion Kurtaj.
Kronologi aksi ilegal Kurtaj diketahui publik setelah persidangan selama tujuh minggu dan kemudian dia dinyatakan bersalah melakukan sejumlah kasus peretasan meliputi Rockstar, neobank Revolut, NVIDIA, hingga Uber.
Baca Juga:
Hacker Bocorkan 90 Video Gameplay GTA VI
Dalam melakukan aksinya, Kurtaj tidak menampilkan kesan layaknya hacker profesional yang menggunakan piranti komputer canggih. Dilansir dari Engadget (25/8/2023), remaja asal Oxford Inggris ini cukup mengandalkan stik Amazon Fire TV, sebuah smartphone, keyboard, dan mouse untuk mencuri dan membocorkan klip dari game yang belum dirilis seperti Grand Theft Auto IV.
Serangkaian "senjata tempur" ini terdengar tidak masuk akal, mengingat dia merupakan salah seorang anggota organisasi kejahatan siber terkenal bernama Lapsus$.
Saat membobol sistem GTA, Kurtaj bahkan sedang berada di Travelodge, sebuah hotel bintang tiga di Inggris ketika menjalani jaminan penangguhan penahanan.
Baca Juga:
Dampak Kebocoran Data Tesla Bongkar Data Sensitif Karyawan
Kurtaj dipindahkan ke hotel setelah ada yang melakukan doxing padanya. Pelaku kejahatan siber lain telah merilis informasi rinci tentang dia dan keluarganya secara online, yang bisa membahayakan keselamatannya. Selama berada di sana, dia tidak diperbolehkan mengakses internet. Jadi dia menggunakan Fire TV Stick untuk berkeliling.
Dari hasil persidangan, Kurtaj dilaporkan mengidap autisme. Psikiater menganggap dia tidak memenuhi syarat untuk diadili.