Technologue.id, Jakarta - Setelah serangkaian penundaan baru-baru ini, NASA dan Boeing Space berencana melakukan peluncuran berawak pertama pesawat ruang angkasa Starliner pada Sabtu, 1 Juni.
Keputusan untuk menargetkan bulan Juni menyusul serangkaian penundaan peluncuran selama sebulan terakhir. Pada tanggal 6 Mei misalnya, upaya peluncuran dari Kennedy Space Center di Florida dibatalkan dua jam sebelum waktu peluncuran setelah ditemukan masalah pada katup di bagian atas Centaur roket Atlas V United Launch Alliance, dikutip dari Digital Trends.
Saat para insinyur berupaya memperbaiki masalah tersebut pada hari-hari berikutnya, kebocoran helium kecil ditemukan di Starliner, mendorong NASA dan Boeing membatalkan target peluncuran baru pada 17 Mei.
Baca Juga:
NASA dan ESA Kerja Sama Dorong Misi Eksplorasi Mars di 2028
NASA mengatakan mereka sekarang bertujuan untuk meluncurkan astronot NASA Bob Wilmore dan Suni Williams di Starliner pada Sabtu mendatang. “Ada banyak analisis dan pengujian yang luar biasa selama dua minggu terakhir oleh tim gabungan NASA, Boeing, dan ULA untuk menggantikan Centaur Self Regulatoring Valve dan memecahkan masalah kebocoran helium manifold Starliner Service Module,” kata Steve Stich, manajer dari Program Kru Komersial NASA.
Stich menambahkan, “Penting bagi kami untuk meluangkan waktu untuk memahami semua kompleksitas dari setiap masalah, termasuk kemampuan berlebihan dari sistem propulsi Starliner dan segala implikasinya terhadap Interim Human Rating Certification kami".
Sambil menunggu misi yang sangat dinantikan, Wilmore dan Williams terus berlatih di simulator Starliner. Kedua astronot tersebut masih dikarantina di Houston dan akan terbang kembali ke Kennedy dalam beberapa hari mendatang.
NASA ingin menggunakan Starliner sebagai opsi kedua untuk penerbangan berawak ke ISS bersama Crew Dragon SpaceX, yang telah melakukan penerbangan astronot sejak 2020.