Technologue.id, Jakarta - Operator seluler basis Amerika Serikat, AT&T mengakui bahwa 7,6 juta pelanggannya terkena dampak kebocoran baru-baru ini. Aksi peretasan ini telah menyebarkan data sensitif di darkk web, bersama dengan 65,4 juta mantan pemegang akun. Data tersebut muncul di dark web gelap sekitar dua minggu lalu.
Dilansir dari TechCrunch (30/3/2024), perusahaan telah mengatur ulang passcode semua akun aktif yang terdampak pada Sabtu lalu. AT&T mengkonfirmasi langkah tersebut dalam update yang dipublikasikan di support page. Kumpulan database itu, menurut AT&T diduga berasal dari tahun 2019 atau lebih awal, yang mencakup nama, alamat rumah, nomor telepon, tanggal lahir, dan nomor Jaminan Sosial pengguna.
Baca Juga:
Pindah dari Microsoft, Geng Hacker Asal Rusia Bobol Data HP Enterprise
TechCrunch melaporkan bahwa mereka memperingatkan AT&T tentang potensi data yang bocor digunakan untuk mengakses akun pelanggan pada hari Senin, setelah seorang peneliti keamanan menemukan bahwa catatan tersebut berisi kode sandi terenkripsi yang mudah dipecahkan. AT&T sendiri mengklaim telah melakukan penyelidikan kuat yang didukung oleh pakar keamanan siber internal dan eksternal.
Aksi pembobolan data ini terjadi tiga tahun setelah seorang peretas yang dikenal sebagai ShinyHunters mengklaim pada tahun 2021 bahwa mereka telah memperoleh data akun 73 juta pelanggan AT&T. AT&T pada saat itu mengatakan kepada BleepingComputer bahwa mereka tidak mengalami pelanggaran dan sampel informasi yang dibagikan oleh peretas secara online dinayatakan tidak berasal dari sistem mereka.
Baca Juga:
Data Pribadi 37 Juta Pelanggan T-Mobile Dibobol Hacker
Perusahaan operator tersebut mengatakan bahwa belum diketahui apakah data di bidang tersebut berasal dari AT&T atau salah satu vendornya. Sejauh ini, mereka tidak memiliki bukti adanya akses tidak sah ke sistemnya yang mengakibatkan eksfiltrasi kumpulan data.
Selanjutnya, AT&T akan mulai menghubungi pelanggan yang terkena dampak kebocoran tersebut. Perusahaan juga mengatakan akan menawarkan pemantauan kredit kepada pelanggan tersebut.