Technologue.id, Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menerapkan sejumlah strategi dalam menghadapi revolusi industri 4.0, yang tertuang dalam rancangan Making Indonesia 4.0. Pengelolaan sumber daya manusia atau SDM agar memiliki kemampuan mumpuni untuk menyongsong revolusi dunia keempat ini kini tengah menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah. Seperti diketahui, dunia saat ini memasuki era revolusi industri 4.0. Revolusi industri dunia keempat ini ditandai masifnya perkembangan teknologi informasi. Aspek digital telah menjadi basis dalam kehidupan manusia. Ini dilihat dari proses bisnis pun kini dipercepat dengan adanya sistem online.
Baca juga:
Blibli.com Jaring 20 Finalis The Big Start Indonesia Season 3
Gati Wibawaningsih, Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian, pun terus menumbuhkan inovasi teknologi yang akan berperan dalam peningkatan produktivitas industri nasional, di samping fokus memperkaya SDM dengan teknologi. "Dengan teknologi ini, produktivitas bisa ditingkatkan. Kalau kita mau bersaing dengan negara lain, salah satu hal yang paling penting dikejar adalah daya saing. Bicara daya saing, itu produktivitas. Bicara produktivitas itu ada dua, yaitu SDM dan teknologi. SDM-nya sudah kami latih, tapi kalau pakai teknologinya masih jadul maka sama saja bohong," kata Gati, saat hadir di pengumuman Top 20 The Big Start Indonesia Season 3, di Jakarta, Kamis (20/09/2018).Baca juga:
Genjot Penjualan, Honor Beri Diskon Besar di Super Brand Day
Teknologi yang diterapkan di sektor industri dalam upaya meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kualitas antara lain Internet of Things, augmented reality, big data, dan artificial intelligence (AI). Gati menjelaskan, nantinya akan dibuat konektivitas antara satu sektor dengan sektor lainnya. "Implementasi di Industri Kecil Menengah (IKM) selain konektivitas sektor satu dengan sektor lain melalui IoT, nanti kami juga bikin ekosistemnya," tuturnya.Baca juga:
Tokopedia Buka Experience Center agar Pengunjung Melek Digital
"Contohnya dalam industri konveksi, desainer dapat order dari customer. Koneksinya, customer tidak harus datang tapi nanti bisa pesan pakai jaringan internet. Lalu, desainer connect ke produsennya itu pakai jaringan juga nanti. Kemudian, produsen untuk beli bahan baku nanti ke material center. Kami sedang mendesain untuk membangun material center, sehingga pembelian bahan baku nanti di sana," katanya.