Technologue.id, Jakarta - Kementrian Komunikasi dan Informatika mengidentifikasi kenaikan hoaks Pemilu di awal tahun 2023 dibandingkan tahun 2022.
"Pada awal tahun 2023 hingga kemarin (19/09) ditemukan 152 isu hoaks, sehingga total isu hoaks sejak 2018 sampai kemarin sebanyak 1.471 isu," jelas Menkominfo Budi Arie Setiadi di Forum #YukPahamiPemilu - Google Indonesia hari ini (20/09).
Baca Juga:
AMD Luncurkan Prosesor Baru Dukung Transformasi AI dan Data Center
Budi menilai antisipasi terhadap information disorder pada masa Pemilu sangat penting, dimana disinformasi dalam kegiatan elektoral dapat mengakibatkan polarisasi antar masyarakat secara berkepanjangan, menurunnya kepercayaan pada demokrasi dan institusi pemerintahan, serta menimbulkan instabilitas politik yang menghambat roda perekonomian.
"Jangan sampai, kemudahan penyebaran informasi antar individual yang seharusnya mendorong penguatan demokrasi kita, justru dimanfaatkan pihak-pihak tak bertanggung jawab, untuk saling menjatuhkan satu sama lain melalui information disorder," tandasnya.
Guna merespons kecenderungan kenaikan tren sebaran isu hoaks menjelang Pemilu, Kementrian Kominfo melakukan langkah penanganan pada tingkat hulu, tengah, dan hilir.
Baca Juga:
AMD Luncurkan Prosesor Seri AMD Ryzen 7000 untuk Laptop Tipis
Mulai dari peningkatan literasi dan kecakapan digital masyarakat dalam merespons hoaks, penerbitan klarifikasi hoaks terkait pemilu, hingga memberikan dukungan data kepada Bareskrim POLRI untuk melakukan upaya penegakan hukum.
"Pelaksanaan Pemilu harus terbebas dari segala bentuk intervensi dan pengaruh pihak yang tidak bertanggung jawab. Pemilu 2024 adalah pesta untuk kita semua. Perayaannya harus bisa menjadi kebanggaan kita semua sekaligus menjadi refleksi kedewasaan kita dalam berdemokrasi," tegas Budi.