Technologue.id, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bakal mengintegrasikan seluruh aplikasi pelayanan kesehatan berbasis digital dalam platform bernama Indonesia Health Service (IHR).
Chief Digital Transformation Office Kemenkes, Setiaji, menuturkan bahwa rencana integrasi ini lahir dari kondisi pandemi yang mendorong digitalisasi di seluruh sektor, terutama di bidang kesehatan.
"Bicara digitalisasi kesehatan adalah bagaimana Kemenkes dan pemerintah me-record seluruh aktivitas kesehatan masyarakat. Dari pandemi Covid-19 kita belajar integrasi data-data dan ekosistem yang ada hingga lahirlah PeduliLindungi," tutur Setiaji, saat hadir dalam acara peluncuran smartwatch Huawei terbaru di Jakarta, Jumat (10/6/2022).
Baca Juga:
Lagi Isoman? Ini Nomor WA Kemenkes untuk Telemedisin Gratis
Kemenkes berencana mengintegrasikan data rekam medis (medical record) masyarakat ke dalam aplikasi PeduliLindungi. Dengan terintegrasi, maka proses administrasi terkait dengan kesehatan akan lebih cepat dari sebelumnya.
Setiaji juga mengatakan PeduliLindungi rencananya akan dikoneksikan dengan perangkat yang menempel di tubuh (wearable device). Salah satu manfaatnya untuk mendeteksi ritme jantung.
PeduliLindungi dapat memberi peringatan jika teridentifikasi ada irama jantung yang tidak normal di pengguna aplikasi, begitu pun untuk deteksi ritme tekanan darah.
Dia menuturkan secara bertahap PeduliLindungi akan dikembangkan ke arah transformasi di kesehatan. Tahap awal proses integrasi dimulai dengan proses Beta testing atau pengujian produk untuk layanan haji.
"Produsen perangkat wearable seperti Huawei tentu memiliki SDK (Software Development Kit) standar yang bisa dihubungkan dengan sistem IHR. Saat ini kami sedang trial untuk jamaah pergi Haji. Banyak jamaah haji terkena serangan jantung dan sesak nafas. Nanti wearable bisa monitor heart rate untuk early detection," ungkap Setiaji.
Baca Juga:
Check-in PeduliLindungi Kini Bisa Dilakukan Tanpa Internet
Tranformasi kesehatan ini juga akan merambah aktivitas masyarakat sehari-hari. Akan ada Poin yang ditawarkan sebagai iming-iming agar individu gemar melakukan olahraga. Entah jalan kaki, berlari, naik sepeda, renang, atau kegiatan lain. Semua aktivitas mereka bakal tercatat melalui smartwatch.
Setiaji mengatakan inovasi layanan ini akan diluncurkan lebih luas pada Juli 2022.