Technologue.id, Jakarta - Dalam acara bertajuk Digitaraya Impact 2020, Deputy of Financial Acces Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Fajar Hutomo menyampaikan Indonesia mempunyai banyak tantangan dalam pengembangan startup. Tantangan tersebut dikatakan membentang dari hulu hingga hilir. Pada Kamis (23/1/2020) Fajar mengatakan tantangan yang berada paling hulu berasal dari sumber daya manusianya (SDM). Menurutnya, bagaimanapun bicara startup pasti bicara inovasi, inovasi itu bisa datang dari anak-anak muda. "Jadi gak bisa bilang mau meninggalkan kampus, justru disitulah bibitnya," tambah Fajar.
Baca Juga: Kasus Bobol Rekening Lewat SIM Card, Kominfo Ajak Operator Evaluasi
kemudian Fajar menyebutkan mentor juga penting dalam pengembangan startup. Mentor ini disebutkan Fajar bukan hanya untuk bercerita bagaimana faktor sukses mereka, tapi juga faktor kegagalan mereka. Menurutnya, dengan mengevaluasi faktor kegagalan tersebut, akan menemukan cara untuk bangkit dari kegagalan itu untuk meraih kesuksesan. Setelah itu, diperlukan pendanaan untuk membangun ekosistem yang lebih baik. Fajar menyebutkan potensi pendanaan startup dari sumber yang ada hampir mencapai Rp 1.200 atau Rp 1.400 Triliun untuk sampai lima tahun ke depan, yaitu 2024. Ia mengatakan angka tersebut merupakan sebuah potensi yang sangat besar.Baca Juga: Antisipasi Bobol, Daftar Kartu SIM Bakal Menggunakan Sistem Biometrik?
Fajar sendiri mengatakan ekosistem yang ingin dibangun sebenarnya dari akademisi, bisnis, komunitas, dan pemerintah. Dalam hal itu, menurutnya media juga penting untuk menyuarakan inisiatif ini kepada anak anak muda. "Bagaimana yang harus dilakukan dan diperhatikan, itu yg ingin kita bangun," ujar Fajar. Di sisi lain, pengembangan teknologi yang tepat, konten yang baik, distribusi yang benar, dan pasar yang tepat juga diperlukan untuk memunculkan kepercayaan terhadap sebuah startup atau brand.