Technologue.id, Jakarta - Kelompok peretas yang diduga dibiayai oleh Rusia terus mencoba untuk membobol sistem internal Microsoft. Menurut postingan blog resmi perusahaan, aksi peretasan ini merupakan kejadian kedua kali setelah insiden serupa yang terjadi pada bulan November tahun lalu.
Investigasi internal yang dipimpin oleh Microsoft mengidentifikasi para peretas dalam kedua kasus tersebut sebagai kelompok Rusia bernama Midnight Blizzard.
Baca Juga:
Hacker Asuhan Rusia Bobol Akun Email Pejabat Microsoft
Dilansir dari Engadget (8/3/2024), dalam serangan kedua ini, pendekatan Midnight Blizzard dilaporkan semakin berani. Serangan tahun lalu fokus untuk mengumpulkan alamat email manajer tingkat senior Microsoft, namun serangan terbaru ini mendapati kelompok tersebut berulang kali berupaya menerobos sistem perusahaan dan mendapatkan akses ke source code. Microsoft telah mengajukan laporan insiden ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS.
"Kami tidak tahu persis apa yang diinginkan para peretas ini, namun Microsoft mengatakan mereka kemungkinan besar menggunakan alamat email yang diperoleh selama serangan bulan November untuk membantu mendapatkan akses ke sistem internal. Midnight Blizzard mungkin menggunakan informasi yang diperolehnya untuk mengumpulkan gambaran area yang menyebabkan pelanggaran jaringan pemerintah, menyerang dan meningkatkan kemampuannya untuk melakukannya,” tulis perusahaan itu.
Baca Juga:
Hacker yang Bobol Akun Elon Musk dan Barack Obama Dihukum 5 Tahun Penjara
Midnight Blizzard diyakini mendapat dukungan operasi dari Badan Intelijen Luar Negeri (SVR) Rusia dan dikatakan bekerja atas perintah Vladimir Putin. Kelompok ini kemungkinan berada di balik peretasan Komite Nasional Demokrat pada tahun 2016 dan peretasan perusahaan perangkat lunak SolarWinds pada tahun 2020, yang menyebabkan gangguan jaringan pemerintah.