Technologue.id, Jakarta - Riset terbaru VIDA berkolaborasi dengan Katadata Insight Center menemukan bahwa 88% perusahaan di Indonesia merasa perlu adopsi teknologi digital identity guna mendorong pertumbuhan bisnis.
Studi ini dilakukan terhadap ratusan perusahaan bidang layanan keuangan berbasis digital di Indonesia. Laporan mengangkat topik pentingnya teknologi digital identity sebagai pondasi terbentuknya kepercayaan konsumen di tengah berbagai tantangan transformasi digital.
Baca Juga:
VIDA Outlook 2022: Tren Penggunaan Identitas Digital Dalam Mendorong Transformasi Digital Nasional
Kondisi infrastruktur perusahaan yang belum memungkinkan serta tingkat literasi digital masyarakat dan pelaku usaha di Indonesia menjadi tantangan besar bagi perusahaan dalam mengadopsi digital identity dalam bisnisnya.
Hal ini mengingat dukungan teknologi digital identity terdapat di balik layar berbagai jenis transaksi digital, mulai dari belanja online hingga membayar cicilan, sehingga belum banyak diketahui masyarakat.
Sati Rasuanto, Co-Founder and President VIDA mengungkapkan transformasi digital memang membawa berbagai peluang bagi pelaku usaha untuk mengembangkan bisnis, namun ada juga risiko cyber crime.
"Tindak kriminal seperti identify fraud dan identity theft beresiko dapat mengganggu operasional maupun bisnis perusaahaan," jelasnya.
Baca Juga:
Indosat Gandeng Mastercard Tingkatkan Pembayaran Digital di Indonesia
Digital identity berperan sebagai kredensial elektronik pembuktian identitas legal yang terdiri dari verifikasi identitas online,tanda tangan digital, otentikasi biometrik, dan lainnya tidak hanya memberikan keamanan dan kecepatan bagi pengguna layanan digital, namun juga berdampak besar pada perkembangan bisnis.
Berdasarkan hasil riset, dampak implementasi solusi teknologi digital identity mendorong kecepatan, skala, keamanan, dan dampak sosial penyedia layanan digital baik pemerintah maupun swasta.