Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Kasus Kebocoran Data Publik Indonesia 2022
SHARE:

Bank Indonesia

Di Januari 2022, kabar pembobolan data Bank Indonesia mengejutkan publik. Data yang bocor itu juga dijual di darkweb dan terdapat data nasabah di dalamnya.

Diketahui bahwa aksi peretasan ini dilakukan oleh kelompok ransomware Conti.

Geng ransomware Conti pun telah mempublikasikan Bank Indonesia sebagai korban peretasan mereka. File yang muncul baru 1 persen dengan ukuran 487,09 MB.

Baca Juga:
Bobol Bank Indonesia, Apa Itu Ransomware Conti?

Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes)

File sebesar 720 Gigabytes berisikan data 6 juta pasien dari server Kemenkes dijual dalam situs Raidforums.

Pengunggah data menyebut ada 6 juta data yang terdiri dari nama lengkap, rumah sakit, foto pasien, hasil tes COVID-19, hingga hasil pindai X-Ray.

Dokumen yang ditampilkan juga berupa keluhan, surat rujukan BPJS, hasil laporan tes lab, radiologi, dan terkait dengan persetujuan jalani isolasi COVID-19. Peretas mengklaim data ini dari "Server terpusat Kementerian Kesehatan Indonesia" pada 28 Desember 2021.

Pelaku peretasan mengaku menjual data ini hanya untuk satu atau dua orang saja dalam bentuk mata uang kripto seperti Bitcoin senilai 150.000 dolar AS atau setara Rp2,15 miliar.

Baca Juga:
Terkuak! Begini Cara Peretas Bobol Data Pasien di Server Kemenkes

Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo)

Peretas yang mengaku bernama Bjorka telah menjual data dengan judul 'Indonesia SIM Card (Phone Number) Registration 1,3 Billion' di situs Breached forum.

Bjorka itu mengklaim bahwa dia memiliki 1,3 miliar data registrasi kartu SIM dengan besaran 87 GB dan dibanderol dengan harga USD 50 ribu atau Rp 774 juta.

Dugaan kebocoran data pribadi itu terdiri dari Nomor Induk Kependudukan (NIK), nomor telpon, operator seluler yang digunakan dan tanggal registrasi.

Dari penelusuran data sampel tersebut diketahui bahwa data yang dikumpulkan dari 2017 hingga 2020 itu berada di database Kemenkominfo. Adapun operator yang tercantum di sampel data adalah Telkomsel, Indosat, Tri, XL dan Smartfren.

Prev Next Page 2 of 4
SHARE:

Faktor-faktor yang Menunjang Nvidia Kuasai Pasar AI

Libatkan Industri Perbankan, Pemerintah Putus Aliran Dana Transaksi Judol