Technologue.id, Jakarta - Menindaklanjuti berita viral mengenai dugaan korban bunuh diri yang diduga sebagai pengguna AdaKami, Kapolres OKU - AKBP Arif Harsono akhirnya memberikan klarifikasi.
"Memang ada kasus bunuh diri dengan latar belakang masalah ekonomi, tetapi berdasarkan keterangan keluarga korban, tidak ada keterkaitan dengan Pinjaman Online," jelasnya.
Baca Juga:
Sebanyak 400 Ribuan Konten Judi Online Aksesnya Diputus Kemenkominfo
Penyelidikan lebih lanjut ini dilakukan setelah viralnya cuitan @rakyatvspinjol di X yang mengunggah informasi tentang seorang pria yang dikabarkan bunuh diri akibat tekanan dari debt collector Pinjol di Kabupaten OKU, Sumatera Selatan.
Akun tersebut mengatakan bahwa kasus ini pernah ditangani Kepolisian, dimana Polisi menemukan surat terakhir yang ditulis oleh K. Menanggapi hal ini, Kapolres OKU memastikan bahwa tidak ada identitas pria yang terkait bunuh diri akibat Pinjol.
Perihal layanan ojek online atau pengantaran makanan melalui ojek online di wilayah tersebut, Kapolres OKU mengatakan bahwa layanan tersebut belum tersedia di wilayahnya.
Sebelumnya pihak AFPI menekankan akan mengambil tindakan tegas jika hal tersebut merupakan berita palsu, sebagai bentuk komitmennya untuk mendukung pertumbuhan sehat industri fintech lending. "Kami akan mengambil tindakan tegas terhadap pemilik akun yang menyebarkannya, karena hal ini penting untuk menjaga integritas industri," jelas Kuseryansyah, Direktur Eksekutif AFPI.
Pihak AdaKami juga telah mencoba menghubungi pemilik akun @rakyatvspinjol sejak cuitannya viral, namun pemilik akun tersebut belum bersedia bertemu dan diwakili oleh kuasa hukumnya.
Baca Juga:
Mirip Telegram, Meta Hadirkan Saluran Siaran Instagram ke Facebook dan Messenger
AdaKami juga telah dipanggil oleh Bareskrim Polri Direktorat Tindak Pidana Siber untuk memberikan keterangan dan klarifikasi serta memaparkan hasil investigasi internal terkait dugaan korban.
Dari panggilan tersebut AdaKami mengungkapkan bahwa kasus ini sudah diserahkan kepada Kepolisian untuk melakukan investigasi independen, dan tidak menemukan profil yang sesuai dengan gambaran korban yang menjadi pusat perhatian.