Technologue.id, Jakarta - Usaha Kecil dan Menengah atau UKM merupakan inti dari komunitas di Facebook, dan mereka berperan sebagai penggerak roda perekonomian global. Mulai dari kedai kopi, restoran hingga desainer grafis, UKM telah menciptakan lapangan kerja dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi di setiap negara, berperan mengurangi kemiskinan dan ketimpangan pendapatan.
Namun, saat ini mereka tengah menghadapi tantangan luar biasa. Pandemi COVID-19 tidak hanya menjadi persoalan di ranah kesehatan, namun juga menyebabkan krisis ekonomi yang menghantam para pelaku UKM. Untuk melihat bagaimana para pelaku UKM yang ada di atas platform Facebook beroperasi selama masa pandemi COVID-19, Facebook bekerjasama dengan Bank Dunia dan Organisasi Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) melakukan survei selama enam bulan ke depan. Survei ini juga akan melihat bagaimana pelaku UKM melakukan penyesuaian dalam menghadapi krisis.
"Skala tantangan yang dihadapi oleh para pelaku UKM saat ini begitu besar. Awalnya, kami melihat adanya gambaran yang lebih cerah dari laporan ini, yang merupakan laporan pertama dari rangkaian survei yang telah kami rencanakan sebelum terjadinya pandemi. Ternyata, setelah melakukan survei kepada lebih dari 30.000 pemilik bisnis UKM di lebih dari 50 negara, kami menemukan bahwa mereka begitu terpukul dan sangat membutuhkan bantuan," ujar Ruben Hattari, Kepala Kebijakan Publik untuk Facebook di Indonesia.
Survei dari Facebook menunjukkan, 50% pelaku UKM di Indonesia yang berada di platform Facebook telah mengurangi jumlah karyawan sebagai dampak dari pandemi COVID-19. Dari sisi pendapatan, para pelaku UKM ini juga terkena dampaknya. Survei mengungkapkan, 53% bisnis UKM di Indonesia yang berada di platform Facebook melaporkan penjualan mereka dalam 30 hari terakhir lebih rendah dari tahun sebelumnya pada periode yang sama.
Di atas platform Facebook, kami memberikan kesempatan yang sama kepada semua orang untuk tumbuh melalui bisnis dan mendapatkan hubungan yang bermakna dengan lebih banyak orang. Sebanyak 85% pelaku UKM yang dimiliki perempuan di Facebook (dibandingkan dengan 81% bisnis UKM yang dimiliki oleh laki-laki) mampu menghasilkan pemasukan. Namun demikian, masih banyak tantangan yang harus dihadapi oleh para pelaku UKM di masa yang penuh tantangan ini.
Salah satu tantangan berat yang harus mereka hadapi adalah bagaimana mereka mempertahankan arus kas. Survei Facebook menunjukkan, 15% pelaku UKM di Indonesia mengaku bahwa pengaturan arus kas akan menjadi tantangan berat dalam beberapa bulan ke depan.
COVID-19 menuntut seluruh pelaku bisnis, baik besar maupun kecil, untuk beradaptasi dan melakukan perubahan. Seiring dengan berubahnya tren belanja orang-orang di masa pandemi ini dengan mengadopsi lebih besar lagi belanja secara online, pelaku bisnis juga harus melakukan upaya serius untuk beradaptasi dengan mengalihkan operasi bisnis mereka ke platform digital, terutama bagi para pelaku bisnis yang sebelumnya masih menganggap digital sebagai pilihan berjualan kedua. Di Indonesia sendiri, 56% bisnis kecil dan menengah yang berada di Facebook melaporkan lebih dari 25% penjualan mereka terjadi di ranah digital selama beberapa bulan terakhir.
Kegiatan jual-beli di atas platform Facebook bukanlah hal yang baru muncul. Selama lebih dari 15 tahun, Facebook telah membangun komunitas dengan menghubungkan orang-orang dengan keluarga, teman-teman, komunitas dan bisnis yang mereka sukai, membawa orang-orang terhubung dengan lebih dekat. Melalui hubungan ini, kegiatan jual-beli yang digerakkan oleh komunitas sebenarnya muncul secara alami.
"Komunitas yang berada di atas platform kami terhubung sangat erat dengan aktivitas jual-beli dan mereka ingin aktivitas ini terus digerakkan oleh hubungan dan interaksi yang terjadi di atas platform. Tugas kami sebagai platform adalah untuk meningkatkan aktivitas tersebut agar para pelaku UKM dan orang-orang yang menggunakan platform kami mendapatkan pengalaman lebih nyaman ketika melakukan jual-beli, memudahkan pelaku UKM untuk menjual barang-barang mereka, dan lebih aman bagi semua orang yang terlibat dalam proses jual-beli tersebut," Ruben menambahkan.
Facebook akan terus berkomitmen untuk terus memperkuat aktivitas jual-beli yang digerakkan oleh komunitas, dan membangun solusi untuk membantu pelaku usaha sukses di ranah digital. Apapun jenis usaha yang muncul di atas platform Facebook, kegiatan jual-beli yang digerakkan oleh komunitas ini akan menghadirkan pengalaman berbelanja yang lebih baik dan dapat memberdayakan orang-orang untuk saling terhubung dimanapun mereka berada.
Jalan menuju pemulihan tidaklah mudah dan perlu dukungan berbagai pihak untuk membantu pelaku UKM bangkit. Survei yang dilakukan oleh Facebook ini dapat membantu mengidentifikasi area-area di mana dukungan itu dapat membuat perbedaan besar. Ini adalah masa-masa sulit bagi bisnis di seluruh dunia, tetapi Facebook bertekad untuk melakukan semua yang kami bisa untuk membantu mereka melewatinya.