Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Jual TikTok, ByteDance Harus Dapat Restu China
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Penjualan aplikasi video pendek TikTok kembali tersendat. Kali ini, hambatan datang dari Pemerintah China yang mengharuskan ByteDance meminta persetujuan sebelum menjual TikTok.


Ini merupakan aturan baru yang diberlakukan Pemerintah China. Dimana ekspor produk teknologi kecerdasan buatan dibatasi guna menjaga keamanan ekonomi nasional, dilansir dari Bloomberg pada Selasa (1/9/2020).


Aturan itu menyebut teknologi kecerdasan buatan seperti pengenalan ucapan dan teks, dan teknologi yang menganalisis data untuk membuat rekomendasi konten yang dipersonalisasi, ditambahkan ke dalam daftar revisi.

Baca Juga:

Babak Belur Diserang Kiri-kanan, TikTok Bakal Tamat?


Menurut sumber yang tidak mau diungkap namanya, aturan ini berlaku untuk kesepakatan apapun, bukan hanya pada kasus TikTok ini saja. Ia juga menyebut langkah ini diambil dengan tujuan menunda penjualan bukan larangan secara langsung.


ByteDance sendiri mengaku akan mengikuti segala aturan yang berlaku sebelum resmi menjual TikTok ke pihak lain. Perusahaan yang bermarkas di Beijing itu menyebut akan secara ketat mematuhi peraturan China tentang ekspor teknologi.


"Saat ini para eksekutif di ByteDance sedang berupaya memahami aturan baru tersebut. Ini dilakukan untuk memastikan dua pihak yang berselisih, yakni AS dan China sama-sama diuntungkan," ujar sumber anonim.

Baca Juga:

Habis Kesabaran, TikTok Akan Tuntut Pemerintahan Trump


Seorang Pakar Perdagangan dan Profesor di Universitas Bisnis Internasional dan Ekonomi Beijing, Cui Fan mengatakan ByteDance harus berhati-hati dalam mengambil keputusan. Pasalnya, aturan terbaru tersebut berpotensi merusak kesepakatan yang sudah terjalin.


Ia menilai aturan ini dapat menunda transaksi hingga November dimana pemilihan Presiden AS usai, sebab peninjauan akan memakan banyak waktu. Dan yang lebih parahnya lagi, aturan ini dapat membatalkan keseluruhan dari transaksi yang ada.

SHARE:

BMW Astra Sediakan Mobil Pemain BNI Indonesian Masters 2024

Indosat Catat Pendapatan Rp 41T Sepanjang 2024