Technologue.id, Jakarta - Federal Bureau Of Investigation (FBI) baru-baru ini dikabarkan telah memblokir sebuah situs web bernama WeLeakInfo. Alasannya, website tersebut menjual data pribadi pengguna yang dikumpulkan dari lebih dari 10.000 pelanggaran data. Dilansir dari Mashabel pada Rabu (22/1/2020) langkah tersebut diambil setelah operasi internasional yang melibatkan polisi Belanda dan Irlandia Utara menangkap dua pemuda berusia 22 tahun yang diyakini memiliki koneksi dengan situs tersebut.
Baca Juga: 13 Juta Data Pengguna Bukalapak Bocor dan Dijual
Saat ini, laman WeLeakInfo tersebut sudah diambil alih oleh FBI dan kepolisian Eropa dengan memasang pemberitahuan penyitaan situs web tersebut dengan menuliskan, "Untuk WeLeakInfo telah disita oleh Biro Investigasi Federal sesuai dengan surat perintah penyitaan yang dikeluarkan oleh Amerika Serikat sebagai bagian dari tindakan penegakan hukum." WeLeakInfo sendiri memiliki lebih dari 12 miliar nama pengguna dan kata sandi yang telah dikumpulkannya dari sekitar 10.300 pelanggaran yang terjadi di berbagai perusahaan dan situs web. Data tersebut meliputi sandi, nama, nomor telepon, dan email.Baca Juga: Hindari Anak Dari Kejahatan Sumber Dengan Cara Ini
Di Indonesia sendiri, sempat dikabarkan belasan juta data pribadi pengguna Bukalapak bocor dan dijual di dark web populer bernama Dream Market. Data yang tersebut terdiri dari email, username, nama, detail pembelanjaan, alamat IP, serta password. Aktivitas jual informasi pribadi ini dilakukan oleh seorang hacker profesional yang punya julukan Gnosticaplayers. Bukan hanya Bukalapak, pelaku turut menjual ratusan jutaan data akun yang didapat dari situs populer di seluruh dunia.