Technologue.id, Jakarta - PT Metrodata Eletronics Tbk (Metrodata) dan FPT IS Company Limited (FPT) pada 23 September 2024 menandatangani perjanjian kerja sama untuk mendirikan joint Venture PT FPT Metrodata Indonesia (FMI).

Kedua perusahaan memiliki strategi ambisius dalam menangkap peluang pasar baru, dengan fokus pada investasi dalam R&D, pengembangan kekayaan intelektual dan layanan profesional kelas atas.

Perusahaan patungan ini (FMI) bertujuan menjadi perusahaan terdepan yang memimpin layanan keamanan siber dan transformasi AI di Indonesia. Susanto Djaja, Presiden Direktur, PT Metrodata Electronics Tbk mengatakan, dalam waktu 5 tahun ada target revenue bersama.

Baca Juga:
Saham Anjlok, Qualcomm Bakal Akuisisi Intel?

"Dalam lima tahun target revenue USD100 juta," kata Susanto di acara peresmian joint Venture PT FPT Metrodata Indonesia di Jakarta, Senin (23/9/2024). Dalam joint venture ini, investasi sebesar 60 persen dari Metrodata, sisanya berasal dari FPT.

Langkah awal setelah peresmian ini, perusahaan akan mendorong bidang cyber security untuk pasar Indonesia, kemudian dilanjutkan untuk menggencarkan teknologi AI. "Step ketiga (yakni) software development untuk pasar Indonesia dan luar negeri," ungkapnya.

FMI juga akan fokus pada pengembangan layanan keamanan siber, diikuti dengan layanan AI dan layanan cloud GPU, serta pengembangan perangkat lunak.

Sekadar informasi, PT Metrodata Eletronics Tbk ialah perusahaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang bergerak dalam distribusi dan layanan perangkat keras dan perangkat lunak TI, termasuk platform bisnis digital, layanan cloud, big data & analitik hingga infrastruktur TI hybrid.

Sementara FPT IS Company Limited ialah perusahan teknologi asal Vietnam yang berfokus pada transformasi digital dan menyediakan layanan serta solusi teknologi dan telekomunikasi.