Technologue.id, Jakarta - Konsorsium Jepang baru-baru ini meluncurkan perangkat prototipe 6G berkecepatan tinggi pertama di dunia. Prototipe perangkat itu adalah hasil kolaborasi antara perusahaan telekomunikasi DOCOMO, NTT Corporation, NEC Corporation, dan Fujitsu.
Dikutip dari Gizmochina, Senin (6/5/2024), teknologi ini dapat mengirimkan data dengan kecepatan 100 gigabit per detik (Gbps), mencakup jarak lebih dari 300 kaki. Itu merupakan peningkatan 20x lipat dibandingkan teknologi 5G.
Baca Juga:
Resmi Ditutup, Pengunjung Pameran Kendaraan Listrik PEVS 2024 Meningkat
Konsorsium mengumumkan hasil pengujian yang sukses pada 11 April di mana perusahaan mengungkapkan bahwa perangkat prototipe dapat mencapai kecepatan 100 Gbps di dalam ruangan menggunakan pita 100 gigahertz (GHz) serta di luar ruangan dengan pita 300 GHz.
Meskipun kecepatan yang dicapai cukup mengesankan, jangan terlalu berharap tinggi. 6G diuji dalam satu perangkat dan bukan merupakan jaringan yang layak secara komersial. Ditambah lagi, teknologi jaringan juga mempunyai kelemahannya sendiri.
Sementara teknologi 5G, secara teoritis memiliki kecepatan maksimum 10 Gbps. Namun, kecepatan di dunia nyata biasanya jauh lebih rendah, rata-rata sekitar 200 megabit per detik (Mbps) untuk pengguna T-Mobile di AS.
Salah satu alasan rendahnya kecepatan tersebut adalah karena pita frekuensi yang lebih tinggi yang digunakan oleh 5G. Meskipun frekuensi yang lebih tinggi dapat berarti kecepatan yang lebih tinggi, hal ini juga memiliki kelemahan seperti adanya batasan jarak yang dapat ditempuh sinyal dan mengurangi kekuatan penetrasinya.
Sedangkan 6G mengambil langkah lebih jauh dan menggunakan pita frekuensi yang lebih tinggi daripada 5G. Artinya, akan sulit bagi perangkat 6G untuk menerima frekuensi yang diperlukan untuk pengunduhan yang lebih cepat.
Baca Juga:
Capai 10 Tahun, Misi NEOWISE NASA Deteksi Ribuan Asteroid Dekat Bumi
Misalnya, pengujian dilakukan pada jarak lebih dari 328 kaki (100 meter). Jadi faktor seperti tembok dan bahkan hujan dapat mengganggu sinyal 6G secara signifikan.
Meskipun transisi dari 4G ke 5G berfokus pada peningkatan kapasitas data untuk aktivitas seperti streaming video dan penelusuran seluler, jaringan 6G dapat membuka kemungkinan baru. Dengan peningkatan kecepatan, 6G dapat memungkinkan hal-hal seperti komunikasi holografik real-time dan pengalaman virtual dan realitas campuran yang mendalam.