Technologue.id, Jakarta - Jelang pemilu AS, Twitter mulai memperketat kebijakannya. Tweet yang berisi seruan untuk mengganggu proses pemilu akan mulai diberangus.
Media sosial besutan Jack Dorsey ini juga telah menambahkan lebih banyak pembatasan untuk memperlambat penyebaran informasi yang salah. Hal ini dilakukan dengan cara memberikan label "menyesatkan".
Baca Juga:
Twitter Ancam Tutup Akun Sumpahi Kematian Donald Trump Akibat Covid-19
Label tersebut akan disematkan pada cuitan yang dinilai salah dari para tokoh politik AS, termasuk kandidat, serta akun yang berbasis di AS dengan lebih dari 100.000 pengikut atau yang punya "keterlibatan yang signifikan."
Dengan label menyesatkan itu juga, para pengguna nantinya akan diarahkan ke informasi yang dapat dipercaya sebelum mereka dapat me-retweet konten yang telah diberi label tersebut, dilansir dari VOANews pada Senin (12/10/2020).
Baca Juga:
Twitter Perluas Kemampuan Fitur Audio Tweets
Twitter mengatakan para pengguna sekarang harus lebih memperhatikan label peringatan sebelum mereka membaca dan meretweet cuitan. Terlebih saat ini label tersebut telah disematkan pada ribuat postingan yang menyesatkan.
Twitter sendiri kini telah mengambil beberapa langkah sementara untuk memperlambat amplifikasi konten. Misalnya pada 20 Oktober nanti hingga akhir pekan pemilu AS, pengguna di dunia yang menekan "retweet" akan diarahkan terlebih dahulu ke tombol "kutip tweet" untuk mendorong para pengirim tweet menambahkan pendapat mereka sendiri.