Technologue.id, Jakarta - Perusahaan marketplace JD.ID Indonesia akan tutup tahun ini. JD.com berencana untuk menutup bisnis e-commercenya di Indonesia dan Thailand pada bulan Maret.
Hal ini dikarenakan JD.com ingin mengalihkan fokus internasionalnya ke penyediaan solusi rantai pasokan lintas batas.
Berkantor pusat di Beijing, JD.com resmi masuk pasar Asia Tenggara lebih dari delapan tahun lalu. Tak disangka, platform e-commerce yang dikenal dengan jargon "Dijamin Ori" itu akan menutup situs JD.ID tanggal 31 Maret mendatang.
Baca Juga:
JD.ID Rayakan Ultah Ke-6, Suguhkan Promo BI6 Sale
Langkah tersebut menandai mundurnya perusahaan Cina secara resmi dari e-commerce yang semakin kompetitif di Asia Tenggara.
JD.ID dibangun JD.com pada tahun 2015 bekerja sama dengan perusahaan investasi yang berbasis di Singapura, Provident Capital. Pada kuartal kedua tahun 2022, JD.ID hanya menduduki peringkat ke-10 di antara 10 situs e-commerce teratas di Indonesia.
Diperkirakan memiliki kunjungan web 2,34juta per bulan, sangat jauh dibandingkan dengan Tokopedia yang memimpin dengan hampir 158,4 juta kunjungan web.
Baca Juga:
Gandeng JD.ID, AdaKami Perkuat Ekosistem dan Layanan Pelanggan yang Semakin Efisien
Pakar industri percaya kemunduran JD.com di Asia Tenggara adalah hasil fokus yang berlebihan pada kualitas dan kurangnya daya saing.
Dikutip dari Deal Street Asia, JD Property, anak perusahaan JD.com menawarkan layanan dan solusi manajemen aset infrastruktur, telah berinvestasi di 20 taman logistik di Jakarta, Cikarang, dan Karawang di Indoneisa sejak tahun 2022 yang menyediakan solusi pergudangan untuk klien di bidang ritel, e-commerce, manufaktur, makanan dan minuman, dll.