Technologue.id, Jakarta - Pandemi mendorong masyarakat mencari berbagai kegiatan untuk mengisi waktu luang di rumah, contohnya berolahraga atau melakukan hobi. Tren tersebut menyebabkan kategori Olahraga dan Hobi menjadi salah satu kategori paling populer di Tokopedia sepanjang 2021.
Ekhel Chandra Wijaya, External Communications Senior Lead Tokopedia, menyampaikan bahwa ada kenaikan penjualan hingga dua kali lipat terkait Hobi di platform marketplace tersebut.
Baca Juga:
Tren Belanja Tahun Baru Imlek di Tokopedia, Transaksi Kue Keranjang Meningkat Hampir 4x Lipat
Ia menuturkan, penjualan produk paint by numbers, peralatan DIY/kerajinan tangan, dan buku tentang pengembangan diri mengalami peningkatan transaksi hampir dua kali lipat selama 2021.
Peningkatan penjualan pun turut merambah produk olahraga.
"Penjualan produk olahraga di Tokopedia selama 2021 meningkat bahkan hampir tiga kali lipat," tutur Ekhel.
Ekhel menambahkan, "Tren berolahraga kian populer di masyarakat. Penjualan produk olahraga di Tokopedia, seperti sepatu roda hingga perlengkapan lari, meningkat lebih dari 2x lipat sepanjang 2021."
Melihat tren tersebut, Tokopedia pun telah meluncurkan berbagai inisiatif program untuk mempermudah masyarakat memenuhi kebutuhan. Diantaranya Bangga Buatan Indonesia, Sportacular, Artspot Market, dan program rutin Waktu Indonesia Belanja.
Kenaikan penjualan kategori Hobi dan Olahraga dinilai sebagai salah satu cara masyarakat dalam menjaga kesehatan mental dari rumah.
Baca Juga:
Deretan Fitur Tokopedia yang Bikin Jualan Laris Manis
Menurut Psikolog, Indah Sundari, M.Psi, keluhan psikosomatis adalah contoh tantangan mental yang meningkat secara signifikan selama pandemi.
"Artinya, seseorang bisa merasa sakit secara fisik tetapi tidak terdapat gejala fisik. Hal ini biasanya disebabkan oleh stres, panik, ataupun cemas. Burnout juga menjadi tantangan mental lainnya," jelasnya.
Ada beberapa tanda peringatan awal yang menunjukkan seseorang harus mulai memperhatikan kondisi kesehatan mental. Misalnya, kualitas tidur dan nafsu makan terganggu, produktivitas menurun karena tidak fokus dan lain-lain.
"Artinya kita perlu sediakan waktu untuk 'istirahat' dari rutinitas, termasuk bekerja, untuk melakukan kegiatan menyenangkan sehingga pikiran kita bisa recharged kembali," ujar Indah.