Technologue.id, Jakarta - Wali Kota Jawa Timur, Tri Rismaharini, berinisiatif untuk membuat bilik disinfektan. Konsep bilik ini adalah mematikan virus dan bakteri ada pada tubuh seseorang dengan cara menyemprotkannnya selama beberapa detik. Nantinya bilik ini bakal ditempat di ruang publik dan mudah diakses masyarakat untuk menekan laju penularan virus corona. Untuk membuatnya, Risma meminta secara khusus tim dari Institut Teknologi Telkom Surabaya (IT Telkom Surabaya).
Baca Juga: Aksi Tokopedia Redam Pandemi COVID-19
Dikutip dari ittelkom-sby.ac.id, tim mereka sedang menyiapkan menciptakan Sterillization Chamber atau ruang sterilisasi. Prinsip utama dari ruang sterilisasi ini adalah menyemprotkan uap desinfektan ke seluruh tubuh seseorang sehingga terbebas dari virus/bakteri atau kuman. Seseorang yang keluar dari ruang sterilisasi ini diharapkan telah terbebas dari kuman sehingga tidak akan menularkan/menyebarkan kepada pihak lain. Kelebihan dari ruang sterilisasi dibanding dengan cuci tangan/hand sanitizer adalah mampu membunuh virus yang menempel pada seluruh bagian tubuh manusia, sementara cuci tangan hanya mampu membunuh virus yang ada di tangan. Dengan demikian peluang seseorang untuk menyebarkan virus menjadi lebih kecil setelah keluar dari ruang sterilisasi.Baca Juga: Pesan Larangan Warga DKI Jakarta Keluar Rumah Dipastikan Hoax
Prototipe ruang sterilisasi ciptaan IT Telkom Surabaya telah diperlihatkan kepada Walikota Surabaya Tri Risma. Ibu Walikota memberikan apresiasinya terhadap alat ciptaan IT Telkom Surabaya. Beberapa masukan diberikan oleh Ibu Tri Risma kepada tim IT Telkom Surabaya untuk menyempurnakan ruang sterilisasi ini. Pembuatan ruang sterilisasi oleh IT Telkom Surabaya ini merupakan salah satu pembuktian dari tagline IT Telkom Surabaya yaitu Solution for the Nations. Inspirasi membangun kamar disinfektan ini berasal dari Vietnam. Sebelumnya, negara lumbung padi itu telah lebih dulu menempatkan ruang disinfektan yang menggunakan ion air garam. Ruangan ini bisa diakses siapa pun demi menghindari penyebaran virus corona.