Technologue.id, Jakarta - Investree mengumumkan putaran pertama pendanaan seri C yang berhasil diraih dari MUIP, perpanjangan usaha ventura dari Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc. (MUFG), dan BRI Ventures. Adrian Gunadi, CEO & Co-Founder Investree, mengatakan pihaknya sangat bersyukur atas pencapaian tersebut. Ia mengatakan adanya dukungan dari para investor semakin menumbuhkan dedikasi pihaknya untuk terus membantu UMKM mendapatkan pendanaan yang mudah.
Baca Juga: Perkuat Daya Saing, Investree Fokus Bangun Kerja Sama Dengan Ekosistem UKM
"Ini kesempatan yang berbahagia bagi Investree karena berhasil menyelesaikan tranche pertama dari seri C. Pendanaan Seri C ini berada pada momen yang sangat tepat untuk mendukung komitmen kami terhadap UKM, tidak hanya di Indonesia tapi juga di Asia Tenggara," tutur Adrian, saat Konferensi Digital Online, Rabu (8/4/2020). Suntikan dana sebesar US$ 23,5 juta itu akan digunakan untuk mengembangkan layanan Investree dalam rangka mendukung Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia serta meningkatkan pertumbuhan aktivitas Investree di Filipina dan Thailand sebagai bagian dari strategi ekspansi regional perusahaan. Dukungan yang ditunjukkan oleh MUFG dan BRI, perusahaan layanan finansial atau perbankan terbesar di Jepang dan Indonesia, merupakan suatu bentuk kepercayaan kuat terhadap strategi dan tim manajemen Investree di tengah-tengah kondisi penuh ketidakpastian saat ini.Baca Juga: Investree Manfaatkan Teknologi Digital Guna Tingkatkan Inklusi Keuangan
Investree juga senang menyambut kembali SBI Holding (Jepang) dan 9F Group (Cina) dalam pendanaan seri C terbaru ini. Sebelumnya, keduanya merupakan investor yang bergabung dalam pendanaan seri B Investree. "Kita berharap dengan kolaborasi dengan investor akan mendukung UKM di Asia Tenggara. Karena ini merupakan saat-saat challenging bagi UKM," imbuhnya. men perusahaan fintech lending itu untuk mendukung pendampingan finansial bagi UKM Indonesia, terutama mereka yang terkena dampak COVID-19. "Kami memantau pandemi COVID-19 secara aktif dan berharap tidak ada dampak yang terlalu besar bagi masyarakat. Kesehatan karyawan adalah prioritas utama dan kami telah menerapkan langkah-langkah yang tepat untuk memastikan hal ini," kata Adrian.