Technologue.id, Jakarta - SpaceX, perusahaan penyedia layanan penerbangan antariksa terkenal dengan roket besutan mereka, Falcon 9. Roket ini memiliki keunggulan dari sisi "reusable" atau bisa dipakai kembali setelah meluncur ke luar angkasa.
Roket ini diperkenalkan hampir delapan tahun lalu dan berhasil mencapai pendaratan otonom setelah sejumlah upaya yang gagal. Di balik setiap kegagalan, tim SpaceX menyempurnakan kemampuan roket agar mendarat lebih sempurna lagi.
Baca Juga:
Kopiko Diicip Elon Musk, Netizen Ngayal Akan Akusisi Mayora
Fokus pada penggunaan kembali adalah inti dari sistem penerbangan SpaceX karena secara drastis mengurangi biaya penerbangan dan memungkinkan frekuensi penerbangan yang lebih besar.
Jika video pendaratan roket yang selama ini disaksikan oleh publik kurang begitu jelas karena faktor cuaca, maka video terbaru yang di-posting oleh SpaceX pada Minggu benar-benar memperlihatkan detik-detik roket itu menyentuh permukaan kapal di tengah laut.
Video menunjukkan momen pendaratan roket setinggi 135,2 kaki (41,2 meter) itu dari posisi menurun, tegak dan mendarat selama beberapa menit setelah peluncuran. Roket pun berhenti di lepas pantai Florida.
Sebelumnya, lokasi pendaratan sering dikaburkan oleh awan atau cahaya redup, tetapi cuaca hari Minggu sangat cerah, memberikan pandangan yang sangat baik kepada orang-orang yang tertarik pada detik-detik terakhir dari misi roket tersebut.
SpaceX meluncurkan Falcon 9 pada Minggu, 4 Juni pukul 8:20 ET. Misi tersebut meluncurkan 22 satelit Starlink generasi kedua ke orbit rendah Bumi dari Space Launch Complex 40 di Cape Canaveral Space Force Station di Florida.
Baca Juga:
Obrolan Presiden Jokowi Saat Kunjungi Elon Musk di SpaceX
Satelit akan digunakan untuk layanan internet-dari-angkasa SpaceX, yang menggunakan ribuan satelit kecil di orbit rendah Bumi untuk memancarkan broadband ke pelanggan di seluruh dunia.
Misi tersebut menandai peluncuran dan pendaratan ketiga untuk penguat tahap pertama Falcon 9 khusus ini, yang sebelumnya meluncurkan satelit komunikasi SES O3b mPOWER buatan Boeing, dan Crew-6 ke Stasiun Luar Angkasa Internasional pada Maret.