Technologue.id, Jakarta - Perusahaan internet berbasis satelit milik Elon Musk, Starlink, mulai membuka pre-order. Pre-order ini dibuat untuk memperluas program beta ke pengguna yang lebih terbatas di area cakupan Starlink.
Jika berminat, reservasi bisa dilakukan melalui website Starlink Kemudian masukkan alamat email dan alamat rumah Anda, seperti dikutip Mashable (10/2/2021).
Tarifnya mencapai US$99 atau setara Rp 1,3 juta per bulan. Tarif ini hanya untuk berlangganan internet saja. Ada biaya tambahan sebesar US$499 untuk perangkat Starlink termasuk antena parabola, router WiFi, serta pemasok daya. Jika semuanya ditotal berjumlah US$499 (setara Rp7 juta).
Baca Juga:
SpaceX Segera Gulirkan Layanan Internet Starlink, Cek Harga
Pada tahap awal layanan ini akan diberikan bagi pengguna di Amerika Utara, Kanada, dan Inggris Raya. Ke depannya, Starlink bakal menjangkau lebih banyak negara lain di dunia.
Berdasarkan laporan perusahaan, saat ini sudah ada 10.000 pengguna Starlink di Amerika Serikat dan luar negeri yang mengikuti program beta publik. Ada 700 ribu yang mendaftar ikut program ini.
Starlink merupakan proyek ambisius SpaceX untuk membangun jaringan internet yang saling terhubungan dengan ribuan satelit. Tujuannya untuk memberikan internet berkecepatan tinggi kepada konsumen di bagian mana pun planet Bumi.
Starlink menjanjikan internet dengan kecepatan 100/200 megabit per detik (Mbps) untuk pengguna individu. Saat ini sebagian besar pengguna internet akan menemukan latensi di bawa 31 milidetik.
Baca Juga:
Roket SpaceX Starship Meledak saat Mencoba Mendarat
Perusahaan layanan internet Starlink bakal dijadikan sebagai lini bisnis dari perusahaan roket SpaceX. Pemasukan dari Starlink bakal digunakan untuk peluncuran roket ke planet Mars.
Setelah masa pre-order diinformasikan ke publik, Elon Musk langsung memposting tweet bahwa Starlink bakal melakukan IPO.
"Saat kami bisa memprediksi arus keuangan yang cukup baik, Starlink akan IPO," ujar Musk dalam cuitan Twitter.
Sampai saat ini belum diketahui kapan Indonesia bisa menghadirkan layanan internet high speed milik Elon Musk ini. Kemungkinan wilayah-wilayah di Indonesia bisa mendapat jaringan internet ini pada 2022.