Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Integrasi Transportasi dan Teknologi Bantu Urai Kemacetan Kota
SHARE:

Technologue.id, Jakarta – Kondisi lalu lintas di perkotaan memiliki kompleksitas yang sangat tinggi. Apalagi bila merujuk pada peningkatan jumlah kendaraan bermotor di Indonesia setiap tahunnya. Data Badan Pusat Statistik menunjukkan terjadi peningkatan kendaraan bermotor selama lima tahun terakhir, yakni tahun 2010-2014 mencapai angka 9,93 persen per tahun. Terlebih lagi, Jakarta dan Surabaya termasuk dalam dua kota besar di Indonesia sebagai kota termacet di dunia berdasarkan riset Tomtom di tahun 2014. Karena itu, dibutuhkan solusi berbasis teknologi dan komunikasi saling terintegrasi melalui konsep yang tergabung dalam Smart Cities (Kota Pintar) di Ibukota. Hal tersebut turut dikatakan oleh Setiaji, Head Unit of Technical Management (UPT) Smart Cities Jakarta, bahwa konsep sistem transportasi terintegrasi yang dikenal dengan Intelligent Transportation System (ITS) merupakan modal penting. Tidak hanya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat urban, tetapi juga tingkat keamanan dan kenyamanan lalu lintas menjadi lebih efektif dan efisien. “Solusi ITS juga secara langsung nantinya dapat mengurangi masalah lalu lintas, seperti kemacetan dan kecelakaan,” kata dia. BACA JUGA: Telkom Hadiahi 71 Pemda Penghargaan Smart City Lantas, bagaimana peran dan pergerakan pemerintah terhadap Smart Cities terkait transportasi, khususnya Jakarta, Alcatel-Lucent Enterprise Indonesia (ALE) turut berperan sebagai penyedia jasa dan solusi komunikasi bersama dengan Jakarta Smart City. “Alcatel-Lucent disini membantu Jakarta Smart Cities selain dalam teknologi yang bisa ngebantu pengembangan Smart Cities di Indonesia, juga dalam hal community. Untuk nantinya kami bisa saling berbagi soal teknologi dan inovasi terkait secara bersama-sama,” tutur Setiaji. Sedangkan menurut Ernest Lee, VP Government Vertical ALE Asia Pacific, sistem transportasi berbasis teknologi dan komunikasi tersebut juga menjadi salah satu fokus utama Alcatel-Lucent Enterprise Indonesia (ALE) dalam mengembangkan ITS. Dimana penerapan teknologi berfungsi sebagai pemberi kemudahan bagi masyarakat urban, serta mendukung percepatan pembangunan Smart Cities di Indonesia. Lalu, pada pengembangann sistem ini, menurut Ernest, ITS turut menghubungkan setiap sensor, CCTV, GPS, dan kendaraan bermotor ke pusat data dan operasional. Yang nantinya diaplikasikan para pengguna pada angkutan umum, semisal bus atau kereta api. Adapun teknologi ITS telah diterapkan sebelumnya di beberapa kota besar di dunia, seperti Finlandia, Yanjian China, dan Frankfurt Jerman. BACA JUGA: Jakarta bakalan punya aplikasi Smart City baru Sementara soal target, menurut Setiaji, dengan berjalannya konsep ITS di Jakarta baru akan sepenuhnya rampung pada tahun 2025 mendatang. “Untuk di tahun 2017, kami masih mengutamakan kepada public transport dengan target meningkatkan jumlah penumpang yang akan naik TransJakarta,” tambah Setiaji lagi. Dimana ia meyakini bahwa nantinya durasi setiap orang ketika berada di jalan raya hanya dapat berlangsung selama 70 menit maksimal kemanapun di seluruh wilayah dalam kota dan menggunakan transportasi umum. “Kenapa diperlukan waktu yang begitu lama untuk bisa menyempurnakan konsep ITS di Jakarta adalah karena saat ini masih akan sangat banyak diadakan pembangunan jalan, seperti flyover,” tutupnya. BACA JUGA: Kunci penting aplikasi Smart city

SHARE:

Faktor-faktor yang Menunjang Nvidia Kuasai Pasar AI

Libatkan Industri Perbankan, Pemerintah Putus Aliran Dana Transaksi Judol