Technologue.id, Jakarta - Instagram meluncurkan fitur keamanan baru yang dirancang untuk melindungi pengguna, khususnya kaum muda, dari penyebaran konten negatif, termasuk ‘pemerasan seks’ (sextortion) dan penyalahgunaan gambar intim.
Pemilik platform Meta, yang juga memiliki Facebook, WhatsApp, dan Threads mengonfirmasi akan mulai menguji filter ketelanjangan dalam pesan langsung (DM) di Instagram. Disebut Perlindungan Ketelanjangan, fitur ini akan diaktifkan secara default bagi mereka yang berusia di bawah 18 tahun dan secara otomatis akan memburamkan gambar yang dikirim ke pengguna yang terdeteksi mengandung ketelanjangan.
Dengan filter tersebut, diharapkan fitur ini lebih melindungi pengguna agar tidak melihat ketelanjangan yang tidak diinginkan di DM mereka, dikutip Metro. Saat menerima gambar telanjang, pengguna juga akan melihat pesan yang mendesak mereka untuk tidak merasakan tekanan untuk merespons, dan opsi untuk memblokir pengirim dan melaporkan obrolan tersebut.
Baca Juga:
3 Game Android Cegah Bosan saat Perjalanan Mudik Lebaran 2024
Dengan mengaktifkan filter, orang yang mengirim gambar berisi ketelanjangan juga akan melihat pesan yang mengingatkan mereka untuk berhati-hati saat mengirim foto sensitif, dan diberi kesempatan untuk membatalkan pengiriman foto tersebut.
Alat ini menggunakan pembelajaran mesin pada perangkat untuk menganalisis apakah suatu gambar mengandung ketelanjangan, yang berarti gambar tersebut akan berfungsi di dalam obrolan terenkripsi ujung ke ujung. Meta mengatakan bahwa perusahaan hanya akan melihat gambar apa pun jika pengguna memilih untuk melaporkannya ke perusahaan.
"Pemerasan seks finansial adalah kejahatan yang mengerikan," kata Meta dalam postingan blog tentang pembaruan tersebut.
“Kami telah menghabiskan waktu bertahun-tahun bekerja sama dengan para ahli, termasuk mereka yang berpengalaman dalam memerangi kejahatan ini, untuk memahami taktik yang digunakan para penipu untuk menemukan dan memeras korban secara online, sehingga kami dapat mengembangkan cara yang efektif untuk membantu menghentikan mereka," jelasnya.
“Kami juga menguji langkah-langkah baru untuk mendukung generasi muda dalam mengenali dan melindungi diri mereka dari penipuan pemerasan seks," tambah Meta.