Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Inovasi Kaca Yang Bisa Terurai: Ilmuwan Temukan Solusi untuk Mengurangi Sampah Plastik
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Para ilmuwan telah berhasil menciptakan kaca biodegradable yang dapat terurai secara alami dalam waktu yang jauh lebih singkat dibandingkan kaca konvensional. Hal ini diharapkan dapat mengatasi masalah kaca yang tidak dapat terurai dan berakhir di tempat pembuangan sampah selama ribuan tahun.

Dalam sebuah studi yang diterbitkan pada bulan lalu di jurnal Science Advances, tim di Institute of Process Engineering dari Chinese Academy of Sciences berhasil menciptakan kaca biodegradable yang terbuat dari asam amino dan peptida. Mereka menemukan bahwa kaca biodegradable yang mereka buat dapat terurai dalam beberapa bulan atau bahkan beberapa minggu, tergantung pada lingkungan di mana kaca tersebut berada.

Baca Juga:
Trash Train: Inovasi Teknologi yang Memudahkan Manusia Membuang Sampah

Butiran kaca yang terbuat dari asam amino dapat terurai dalam waktu dua hari ketika ditempatkan di dalam larutan enzim di laboratorium. Sementara itu, butiran kaca yang terbuat dari peptida dapat terurai dalam waktu lima bulan. Selain itu, butiran kaca yang terbuat dari peptida juga diuji dengan menempatkan butiran kaca tersebut di bawah kulit tikus. Proses perontokan butiran dan penyembuhan luka operasi pada kulit tikus tersebut diamati oleh para peneliti selama 30 hari. Dalam jangka waktu tersebut, butiran kaca berhasil terurai dan luka bekas operasi sembuh, serta bulu tumbuh kembali di area kulit yang dioperasi.

"Selama periode eksperimental, tidak ada tikus yang menunjukkan perilaku yang menunjukkan rasa sakit yang mungkin diinduksi oleh implan kaca, dan tidak ada dari mereka yang mengalami penurunan berat badan yang signifikan," tulis para peneliti dalam makalah mereka.

Para peneliti juga menguji butiran kaca mereka di tanah kompos untuk mengamati berapa lama waktu yang dibutuhkan agar butiran tersebut terurai. Butiran kaca yang terbuat dari asam amino dapat terurai dalam waktu tiga minggu, sedangkan butiran kaca yang terbuat dari peptida terurai setelah sekitar tujuh setengah bulan.

Baca Juga:
Fokus Cleantech, Rekosistem Layani Teknologi Pengelolaan Sampah

Walaupun asam amino memang dapat terurai secara alami di lingkungan, namun kaca biodegradable ini tidak sekuat kaca konvensional karena asam amino dan peptida yang digunakan dapat terurai dengan cepat saat terkena panas. Untuk mengatasi masalah ini, para peneliti mengubah asam amino dan peptida yang mereka gunakan secara kimiawi dengan menggunakan prosedur pemanasan-pendinginan yang digunakan dalam pembuatan kaca.

Yan Xuehai, seorang profesor yang terlibat dalam studi tersebut, menyatakan dalam sebuah rilis pers bahwa ‘Kaca biomolecular saat ini masih berada pada tahap laboratorium dan jauh dari komersialisasi dalam skala besar’.

Kaca biodegradable ini diharapkan dapat menjadi solusi yang lebih ramah lingkungan daripada kaca konvensional yang sulit terurai dan dapat mencemari lingkungan selama ribuan tahun. Dalam upaya untuk menciptakan produk-produk yang lebih berkelanjutan, para ilmuwan terus berinovasi dan mengembangkan teknologi baru yang dapat membantu kita mempertahankan keberlanjutan lingkungan hidup kita.

SHARE:

Asus Rilis Zenbook S 14 OLED di Indonesia, Intip Spesifikasi dan Harganya

Poco C75 Sasar Gamer Muda dengan Harga Rp1 Jutaan, Ini Spesifikasinya