Technologue.id, Jakarta – Seperti yang mungkin sudah Anda ketahui, saat ini banyak sekali layanan yang dihadirkan Go-Jek, tak hanya transportasi saja. Layanan antar makanan seperti Go-Food salah satunya. Go-Food menjadi layanan favorit dari Go-Jek yang sering digunakan. Karena para penggunanya tidak perlu repot untuk pergi ke sebuah tempat makan untuk membeli makanan. Wajar saja jika Go-Food menjadi menjadi layanan delivery makanan terbesar di Asia. Beragam jenis makanan yang ditawarkan Go-Food pun beragam, mulai dari makanan berat, cemilan, minuman dan lainnya hadir di Go-Food. Salah satunya Eatlah dan Pisang Goreng Madu Bu Nanik.
Baca juga:
Apresiasi UKM, Go-Jek Gelar Ajang Malam Juara Go-Food 2017
“Order Go-Food sangat banyak pada malam hari dan weekend untuk makanan berat. Untuk snack berbeda, hampir setiap hari ramai. Kedepannya kita akan fokus untuk makan siang. Karena biasanya para pegawai kantoran sangat sibuk di Jakarta sehingga tidak memungkinkan untuk keluar kantor, mungkin Go-Food bisa menjadi solusinya,” ucap Catherine Hindra Sutjahyo, Chief Commercial Expansion Go-Jek saat ditemui Technologue.id saat acara press conference Malam Juara Go-Food 2017 di XXI Djakarta Theater, Thamrin, Jakarta, Jumat (23/02/2018). Tujuan utama dari Go-Food ini adalah membantu para UKM yang bergerak dalam bisnis kuliner untuk mengembangkan usaha mereka. “Hingga saat ini tercatat jumlah merchant Go-Food mencapai 125 ribu. Sebagian besar didominasi UKM, lebih dari 70 persen,” tandas Catherine.Baca juga:
Jalin Kerjasama Dengan Blibli.com, Ini Komitmen Go-Jek
Catherine menambahkan, “Ke depannya, Go-Food akan terus menghadirkan inovasi baru sehingga dapat menyediakan solusi untuk mengatasi semua tantangan yang dihadapi para UKM.” “Di tahun 2018 ini, kami baru saja memperkenalkan inovasi baru bagi UKM sebagai solusi yang memudahkan dalam mengatur pesanan dan pencatatan transaksi yang datang dari Go-Food yakni Go-Resto. Go-Resto ini ditujukan khusus untuk mitra merchant Go-Food. Konsumen tidak dapat menggunakan layanan Go-Resto ini. Mulai dari mengelola jam pelayanan, menu dan juga sistem pencatatan transaksi bisa dilakukan di Go-Resto. Go-Resto itu ibarat dapurnya Go Food,” tutur Catherine. [caption id="attachment_28745" align="alignnone" width="232"] Go-Food Pisang Goreng Madu Bu Nanik (Donnie Pratama Putra/Technologue.id)[/caption]Baca juga:
Go-Jek Stop Terima Kucuran Dana dari Investor Lokal dan Asing, Kenapa?
Dengan kehadiran Go-Food ini para UKM seperti Eatlah dan Pisang Goreng Madu Bu Nanik sangat merasa terbantu. “Omset kami terus meningkat semenjak bekerjasama dengan Go-Food. Toko saya terus ramai, berdatangan orang sepanjang harinya. Bahkan antriannya panjang sekali. Sebagian besar didominasi driver Go-Food,” tutup Nanik Soelistiowati selaku Owner Pisang Goreng Madu Bu Nanik.