Technologue.id, Jakarta - Pada Mei 2024, fenomena badai matahari memberikan dampak terhadap planet di sistem tata surya, termasuk Bumi. Dengan lontaran massa korona (coronal mass ejection), tampak fenomena aurora di sebagian Amerika Serikat (AS) dan Eropa.
Selain di Bumi, partikel matahari itu juga mengenai Mars. Ilmuwan tertarik pada bagaimana peningkatan aktivitas matahari akan mempengaruhi Mars.
Meningkatnya aktivitas matahari akan mempengaruhi jumlah radiasi yang dialami di permukaan Mars, yang merupakan faktor penting bagi eksplorasi manusia di planet merah di masa depan. Ilmuwan berharap untuk melihat dampak badai matahari besar terhadap planet ini.
Baca Juga:
Inovasi Apa Saja yang Diperkenalkan Apple di Event WWDC 2024?
“Bagi manusia dan aset di permukaan Mars, kami tidak memiliki pemahaman pasti mengenai dampak radiasi selama aktivitas matahari,” kata peneliti NASA Shannon Curry dari Laboratorium Fisika Atmosfer dan Luar Angkasa Universitas Colorado Boulder.
“Saya sebenarnya ingin melihat 'peristiwa besar' di Mars tahun ini, peristiwa besar yang dapat kita pelajari untuk memahami radiasi matahari dengan lebih baik sebelum astronot berangkat ke Mars," ujarnya.
Seperti diketahui, Bumi kita terlindungi dari radiasi oleh magnetosfer planet, yang membentuk wilayah yang disebut sabuk Van Allen. Ini bertindak seperti perisai, memantulkan radiasi dari planet ini dan melindungi kita dari dampak berbahayanya.