Technologue.id, Jakarta - Penembakan terhadap Donald Trump terjadi pada 13 Juli 2024 di Butler, Pennsylvania. Trump sedang mengadakan rapat umum sebagai bagian dari kampanye Calon Presiden (Capres) Amerika Serikat (AS) berikutnya.
Ketika kampanye itu berlangsung, percobaan pembunuhan terhadap Trump terjadi, namun ia selamat, sedangkan pelaku ditembak mati oleh anggota Secret Service.
Dalam foto yang beredar, terlihat telinga Trump berdarah yang menunjukkan sedikit saja lintasan peluru itu dapat bergeser, maka target akan mengalami cedera yang lebih parah. Terkait kejadian ini, CEO OpenAI, Sam Altman berkomentar di media sosial.
Baca Juga:
Ini Alasan OpenAI Bungkam soal Kasus Peretasan di 2023
"Banyak memikirkan tentang perbedaan yang dapat dihasilkan satu inci terhadap sejarah," tulis Sam Altman di X.
"Berharap ini bisa menjadi momen di mana kita menatap ke dalam jurang yang dalam dan bersyukur bahwa kita telah pergi ke sana kecuali atas karunia Tuhan, dan secara kolektif memutuskan untuk menolak retorika dan menemukan lebih banyak persatuan," jelasnya.
Altman juga memuji tanggapan Partai Demokrat terhadap penembakan tersebut. "Saya senang melihat sebagian besar anggota Partai Demokrat memiliki keberanian untuk mengambil tindakan dan memimpin dalam hal ini, dan menolak dorongan dari kedua belah pihak," ungkapnya.