SHARE:
Technologue.id, Jakarta – Nolan Bushnell bukan orang biasa di industri game. Ia adalah salah seorang pendiri Atari, perusahaan yang berkontribusi dalam sejarah panjang game di dunia. Sepertinya, takdir menuliskan agar Bushnell menjaga tradisi tersebut. Saat Nolan mengubah bisnis video game 46 tahun lalu dengan meluncurkan game seperti Pong dan Breakout, putranya Tyler tak mau jauh-jauh.
Baca juga:
Ini Dia Kursus Main Game Pertama di Indonesia, Berapa Tarifnya?
Ya, Tyler telah membuat sebuah platform untuk memainkan game indie melalui arcade alias dingdong. Melansir VentureBeat.com (19/08/2018), Tyler dibantu oleh Jake Galler mengombinasikan teknologi LCD 28 inci dengan kontrol khas dingdong, yakni track ball dan tombol warna-warni, dikombinasikan dengan joystick empat arah untuk game klasik dan 8 arah untuk multiplayer. [embed]https://youtu.be/qFyaFbyzBUI[/embed]Baca juga:
Akhirnya Hadir, Solusi Main PUBG Mobile di Ponsel Low-end
Cocok dimainkan di rumah, perkantoran, hingga restoran, inovasi bernama Polycade ini dicanangkan mengusung lebih dari 90 game. 90 game itu terdiri dari game lawas seperti Ballistic hingga game sensasional saat ini, Fortnite. Walaupun secara fisik Polycade mirip dengan arcade jadul, tapi pada dasarnya Polycade selangkah lebih maju. Pertama, perangkat ini cocok untuk gamer modern karena tidak membutuhkan teknisi khusus untuk memperbaikinya atau maintenance. Mesinnya yang modular juga membuatnya mudah dipasang di mana saja atau dicarikan komponen pengganti apabila ada kerusakan.Baca juga:
Target lain dari Tyler Bushnell dalam menciptakan Polycade adalah untuk mempermudah orang-orang yang ingin bernostalgia memainkan game lawas serta mengenalkan game-game besutan developer indie. Polycade sudah diikutkan crowdfunding Kickstarter dan mulai dikirimkan ke para pembeli. Harganya sendiri adalah US$1.950 (sekitar Rp28,5 juta).