Technologue.id, Jakarta - Gerakan Menuju Kota Cerdas telah berlangsung sejak tahun 2017. Program dari pemerintah ini sebagai cara untuk membantu pemerintah kota dan kabupaten membuat rencana induk pembangunan berbasis inovasi dan teknologi.
Pemerintah Provinsi berperan menjadi dirigen yang memadukan inisiatif Smart City di kota dan kabupaten di wilayahnya.
Baca Juga:
Dibanderol Rp10 Jutaan, Spesifikasi Smartphone iQoo 12 Bukan Kaleng-kaleng
Menteri Budi Arie menyatakan inisiatif Smart City selaras dengan Visi Indonesia Emas 2045 yang akan menjadikan Indonesia sebagai negara yang maju, sejahtera, berdaya saing dan memiliki pengaruh signifikan terhadap tatanan global.
Tahun ini Kementerian Kominfo mengakselerasi pembangunan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Barat, sementara untuk Smart City pesertanya tersebar di seluruh penjuru Indonesia.
“Melalui gerakan ini, pemerintah daerah dibimbing untuk melakukan inovasi yang menyentuh semua aspek kehidupan masyarakat. Mulai peningkatan kualitas layanan, penguatan ekonomi, peningkatan SDM hingga keberlanjutan lingkungan,” ujar Budi.
Baca Juga:
Meta Hentikan Dukungan Chat Lintas Platform Instagram dan Facebook Messenger
Dari segi lingkungan, implementasi Smart City juga berdampak positif dengan memotong emisi serta memperbaiki sistem pengelolaan limbah dan sampah. Menurut studi McKinsey, integrasi aplikasi cerdas pada Smart City juga dinilai akan memperbaiki sistem transportasi publik serta mengurangi tingkat kriminalitas sebesar 8 sampai 10%
Menteri Budi percaya digitalisasi adalah keniscayaan yang akan terjadi pada Indonesia, ia juga mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dalam Gerakan Kota dan Provinsi Cerdas.