Technologue.id, Jakarta - Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) kembali menyerang perusahaan teknologi. Setelah Amazon dan Google yang dilaporkan beberapa waktu lalu, kini giliran TikTok yang terpaksa mengurangi jumlah karyawan mereka.
TikTok memberhentikan karyawannya dalam upaya mengurangi biaya, menurut karyawan di platform berbagi video tersebut. Ini menjadikannya perusahaan teknologi terbaru yang melakukan pengurangan staf dalam beberapa minggu terakhir, dikutip dari Npr.
Baca Juga:
Tak Hanya Amazon, Badai PHK Menyerang 1.000 Karyawan Google
Sekitar 60 karyawan diberhentikan, sebagian besar di divisi penjualan dan periklanan perusahaan, menurut juru bicara perusahaan. Langkah ini dihubungkan dengan perombakan yang terjadi pada perusahaan tersebut. Peran yang dihilangkan termasuk pekerja di Los Angeles, New York, Austin dan luar negeri.
Perusahaan telah menjadwalkan pertemuan balai kota yang akan berlangsung pada Selasa setelah pengumuman PHK. TikTok adalah salah satu aplikasi paling populer di AS, dan memiliki sekitar 7.000 karyawan di negara tersebut.
Perusahaan induknya yang berbasis di Tiongkok, raksasa teknologi ByteDance, memiliki lebih dari 150.000 pekerja yang tersebar di seluruh dunia. Meskipun hubungan TikTok dengan ByteDance selama bertahun-tahun telah membuat layanan ini menjadi perhatian para pejabat di Washington karena kekhawatiran terhadap keamanan nasional, pertumbuhannya sangat besar.
Baca Juga:
Analis Sebut Apple Berhasil Jual 180.000 Unit Headset Vision Pro
Meskipun hubungan TikTok dengan ByteDance selama bertahun-tahun telah membuat layanan ini menjadi perhatian para pejabat di Washington karena kekhawatiran terhadap keamanan nasional, pertumbuhannya sangat besar.
Perusahaan tersebut mengatakan bahwa mereka memiliki lebih dari 150 juta pengguna aktif di AS. Dengan nilai perusahaan sebesar USD225 miliar, ByteDance diperkirakan menjadi perusahaan swasta paling berharga di dunia.