Technologue.id, Jakarta - Tesla, produsen kendaraan listrik menarik hampir 2,2 juta unit kendaraan di Amerika Serikat (AS). Penarikan tersebut terkait ukuran font yang salah pada panel instrumen untuk lampu peringatan rem, parkir, dan sistem rem antilock (ABS).
Penarikan kembali tidak mengharuskan pemilik untuk membawa kendaraannya ke pusat layanan Tesla. Sebaliknya, Tesla mulai merilis pembaruan perangkat lunak secara gratis, dikutip dari Independent.
“Lampu peringatan dengan ukuran font yang lebih kecil dapat membuat informasi keselamatan penting pada panel instrumen sulit dibaca, sehingga meningkatkan risiko kecelakaan,” demikian bunyi pemberitahuan penarikan kembali oleh National Highway Traffic Safety Administration, yang diperoleh CBS.
Baca Juga:
Fitur AI Generatif Tiba di Google Maps Versi Android
Ukuran font yang salah tidak memenuhi persyaratan standar keselamatan kendaraan bermotor federal. Beberapa model mobil Tesla yang mendapatkan update software karena masalah ini ialah:
- TESLA/CYBERTRUCK/2024
- TESLA/MODEL 3/2017-2023
- TESLA/MODEL S/2012-2023
- TESLA/MODELX/2016-2024
- TESLA/MODEL Y/2019-2024
NHTSA mengatakan mereka menemukan masalah tersebut selama audit kepatuhan keselamatan rutin, menurut Associated Press. Tesla juga telah mengidentifikasi tiga klaim garansi yang berpotensi terkait dengan masalah tersebut tetapi belum ada laporan mengenai kecelakaan atau cedera, kata outlet tersebut.
Potensi jumlah unit yang terkena dampak mencapai 2.193.869 unit. Surat pemberitahuan pemilik diharapkan dikirimkan pada 30 Maret 2024.
Beberapa bulan yang lalu Tesla menarik kembali dua juta kendaraan di AS untuk memasang perlindungan baru pada sistem autopilot setelah penyelidikan selama bertahun-tahun oleh NHTSA. Sistem ini diumumkan akan diperbaiki dengan pembaruan perangkat lunak yang memasang peringatan untuk lebih memastikan pengemudi memperhatikan saat autopilot diaktifkan, menurut CBS.
NHTSA juga meningkatkan penyelidikan lain terhadap beberapa kendaraan Tesla atas dugaan hilangnya kendali kemudi, dilansir Reuters. Investigasi mencakup sekitar 334.000 kendaraan Model 3 dan Model Y dari model 2023.