Technologue.id, Jakarta - Nokia mengumumkan PHK besar-besaran antara 9.000 hingga 14.000 karyawan.
Dengan PHK yang akan dilakukan, Nokia mengatakan total tenaga kerja secara global mungkin akan turun menjadi 72.000 karyawan dalam tiga tahun ke depan.
Baca Juga:
BAKTI Kominfo Akhiri Kontrak Proyek Satelit Cadangan HBS
Perusahaan telekomunikasi Finlandia tersebut melakukan hal ini untuk mengurangi biaya operasional di tengah penurunan pendapatan yang terjadi sebesar 20% selama kuartal ketiga.
CEO Pekka Lundmark menyoroti perlunya investasi pada jaringan yang ditingkatkan melalui komputasi cloud dan AI. Namun karena ketidakpastian dalam pasar 5G, Nokia memilih mengambil langkah tegas dalam pengurangan biaya.
Baca Juga:
Gunakan Teknologi AI, Kominfo Berantas Situs Judi Online di Indonesia
Dikutip dari androidheadlines, dengan langkah yang diambil ini Nokia bertujuan untuk menghemat antara €800 juta dan €1,2 miliar pada tahun 2026 dibandingkan dengan tahun 2023. Nokia mengharapkan tercapainya margin operasi setidaknya 14% pada tahun 2026.
Nokia sendiri merupakan produsen ponsel terkemuka sebelum smartphone seperti iPhone, Samsung, dan merek smartphone lain merajalela. Setelah menjual divisi ponselnya ke Microsoft yang kemudian dijual ke HMD Global, Nokia beralih untuk fokus pada peralatan telekomunikasi.