SHARE:
Technologue.id, Jakarta - Perusahaan fintech KOKU yang berbasis di Singapura mengumumkan rencana ekspansinya ke Indonesia. Ekspansi kawasan ini merupakan langkah lanjutan dari pendanaan pra-Seri A sebesar US$ 2 juta di awal tahun ini yang dipimpin oleh Decent Capital, sebuah firma investasi yang dibangun oleh Jason Zeng sebagai salah satu pendiri perusahaan raksasa Cina, Tencent Holdings.
Baca Juga: Demam Fintech, Sejauh Mana Jaminan Perlindungan Data Pribadi?
KOKU bekerja sama dengan LKBB (Lembaga Keuangan Bukan Bank) untuk mengembangkan solusi teknologi valuta asing (Valas). KOKU telah menjajaki proyek utamanya dengan mitra-mitra LKBB di Indonesia. Startup fintech ini melihat Indonesia sebagai pasar menjanjikan yang sedang berkembang dengan populasi migran yang tinggi serta transaksi setoran dan penarikan remitansi yang meningkat. Melalui teknologi, terdapat potensi yang sangat besar bagi Indonesia untuk mengembangkan industri remitansi sekaligus berkontribusi meningkatkan kemampuan pembayaran online (e-payment)dan transaksi pengiriman uang di kawasan. Menurut World Bank, perekonomian Indonesia telah mengalami kemajuan dan pertumbuhan signifikan, yang sebagian berasal dari kontribusi industri remitansi. Contoh dari pertumbuhan ini adalah pertumbuhan dua-digit sebesar 24,7 persen di tahun 2018 dan transaksi yang tercatat bernilai US$ 8,9 milyar dalam bentuk devisa yang dibawa oleh para pekerja migran di tahun 2017. Indonesia juga dianggap sebagai salah satu dari sepuluh penerima remitansi terbesar di Asia pada tahun 2018, berdasarkan perhitungan dari Asian Development Bank. “Indonesia terfragmentasi secara unik, dan bagi kami, hal ini menghadirkan peluang yang sangat baik untuk berkontribusi pada pertumbuhan kemampuan keuangan negara dan kawasan. KOKU melihat adanya peluang pertumbuhan lebih besar bagi industri ini dengan memanfaatkan teknologi untuk menghantarkan keuangan inklusif dan mengubah cara hidup masyarakat Indonesia,” ungkap Calvin Goh, Pendiri dan CEO dari KOKU.Baca Juga: Langkah Proaktif Kominfo Guna Antisipasi Fintech Ilegal
Sebagai bagian dari rencana strategis untuk melakukan ekspansi ke Indonesia, perusahaan akan bergerak untuk berkolaborasi dengan mitra-mitra ahli di pasar lokal. Para mitra ini termasuk adalah para pemain industri layanan e-wallet, pinjaman mikro dan perusahaan pembayaran, serta bisnis remitansi dan penukaran uang. Kemitraan dengan para LKBB ini akan terpusat sekitar integrasi teknologi KOKU kepada operasional yang sudah ada – memastikan para mitra memiliki kemampuan untuk masuk ke pasar dengan cepat dan tanpa gangguan terhadap bisnis mereka. Selain itu, KOKU berpotensi mengeksplorasi peluang untuk bermitra dengan supermarket dan minimarket lokal, yang akan berperan sebagai titik akses kepada layanan keuangan – nantinya akan membantu masyarakat yang belum memiliki layanan bank untuk semakin terpapar kepada inklusi keuangan. “Kami sangat strategis tentang bagaimana cara kami menerapkan pendekatan pertumbuhan kami. Ekspansi ke Indonesia akan sangat bergantung pada melibatkan mitra yang tepat. Kami ingin memastikan bahwa teknologi kami disesuaikan dengan kebutuhan lokal untuk mendukung kebutuhan budaya dan kebutuhan bisnis,” tutupnya.