Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Indosat : Pajak OTT Biar Diurus Pemerintah
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Aplikasi, game dan layanan digital yang bisa diakses melalui perangkat mobile sudah lazim dipakai pengguna di Indonesia. Google, Facebook, Twitter dan banyak produk lain yang masuk dalam kategori over-the-top (OTT) telah digunakan secara umum oleh masyarakat Indonesia. Beberapa waktu lalu, ramai beredar kabar pemerintah mendesak Google, Facebook, Instagram dan perusahaan OTT lain dari luar negeri untuk membayar pajak atas transaksi dan operasional yang mereka lakukan di Tanah Air. Bagi Indosat Ooredoo, urusan pajak yang harus dibayar perusahaan OTT global merupakan tanggung jawab pemerintah dan pihak lain yang terkait. Operator telekomunikasi itu mengaku lebih memilih mencari cara agar bisa merangkul OTT agar bisa memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. "Kami fokus untuk bekerjasama supaya pelanggan mendapat layanan terbaik, termasuk dalam mengakses layanan OTT seperti Google, Facebook dan lain-lain. Kalau soal pajak biar urusan mereka dengan pemerintah dan pihak terkait lainnya," ujar Herfini Haryono, CWEO Indosat Ooredoo. Herfini melanjutkan kerjasama yang dilakukan perusahaannya dengan OTT melalui berbagai metode. Pemberian akses gratis bagi pelanggan, keanggotaan gratis dan pembelian produk melalui potong pulsa Indosat adalah metode kerjasama yang sudah dilakukan Indosat dengan OTT global. "Internet.org, Facebook, Spotify dan Iflix yang kita berikan akses gratis buat pelanggan. Ada juga yang melalui transaksi pembelian item dengan pemotongan pulsa, kalau ini tentu ada pajak yang dibayarkan di setiap transaksi," jelas Herfini kepada Technologue.id. Ia pun menjelaskan bahwa kerjasama secara langsung dengan OTT ialah cara perusahaannya mendapatkan keuntungan tambahan dari penggunaan OTT oleh pelanggannya. "Kalau gak kerjasama kan mereka (OTT) jelas memanfaatkan infrastruktur milik Indosat secara cuma-cuma, tapi kalau kerjasama jelas ada pembagian porsi pendapatan. Kita biasanya memberikan bantuan pemasaran buat produk OTT yang bermitra," tandas Herfini. Baca juga : Apple, Google, Facebook, Microsoft, dan Uber Tidak Anti-Islam! Apple Siap Tantang Google di Ladang Baru Tiba-Tiba, Uber Jegal Keluarga Facebook Inc.  

SHARE:

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?

Ini Respons Kemenperin soal Proposal Investasi Apple Rp1,58 Triliun