Technologue.id, Jakarta - Perusahaan telekomunikasi Indonesia, Indosat Ooredoo Hutchison dan Inligo Networks telah menandatangani kesepakatan untuk membangun kabel bawah laut sepanjang 18.000 km yang menghubungkan Indonesia, Singapura, Australia, Jepang, dan AS.
Pasca penandatanganan kesepakatan tersebut, Networks Asia Connect Cable System (ACC-1) menawarkan kapasitas 240Tbit/dtk, menggunakan 40 serat yang masing-masing membawa 40 frekuensi.
Baca Juga:
Chipset Seri Snapdragon 7 Datang dengan Inti Cortex-A710 dan A510
Rute yang direncanakan akan menyentuh lima kota di Indonesia termasuk pusat manufaktur teknologi di Batam, Singapura, kota Darwin di Australia utara, negara baru Timor Leste, Tokyo, dan akhirnya berakhir di Los Angeles dan Portland, Oregon, dengan persinggahan di Pulau Guam yang dikuasai AS.
Tidak hanya itu, Inligo Networks juga telah mengkonfirmasi bahwa akan membangun kabel bawah laut. Sebelumnya, tahun 2020 lalu Hutchison dan Ooredoo mengumumkan rencana untuk menggabungkan bisnis mereka. Tetapi butuh lebih dari satu tahun kesepakatan belum terjadi dan baru ditandatangani pada 4 Januari 2022.
Baca Juga:
MailChimp Diretas, Penjahat Mencuri Info Pelanggan Cryptocurrency
Lima minggu kemudian, perusahaan gabungan tersebut telah merasakan manfaatnya. Mereka memiliki kemampuan finansial yang mumpuni untuk membiayai produk dan bisnisnya. Agaknya, ini semua akan membantu perusahaan menumbuhkan pangsa pasar yang makin baik. Hal ini juga diamini oleh Menteri Komunikasi Indonesia dan Australia.
Terlepas dari peluang bagus ini, ada satu hal yang perlu diantisipasi yakni tentang sentimen AS pada Huawei. Sentimen ini muncul pada akhir tahun 2021 ketika Ooredoo memilih Huawei sebagai penyedia beberapa produk radio dan jaringan inti. Praktis, dengan keputusan itu Beijing meningkatkan pengaruhnya atas Hong Kong. Aspek inilah yang harus benar-benar diperhatikan oleh Ooredoo.