Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Iklim Ekonomi di China Memburuk, Samsung Tambah Apes
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Kondisi ekonomi yang sedang memburuk di China mempengaruhi bisnis semikonduktor yang dijalankan Samsung. Untuk pertama kalinya dalam dua tahun belakangan, Samsung diprediksi mengalami penurunan laba operasional di kuartal keempat yang akan diumumkan pada 8 Januari 2019. Dikutip dari Reuters (6/1/20190, data dari Institutional Brokers' Estimate System (IBES) menunjukkan bahwa Samsung diperkirakan akan mengumumkan penurunan 12 persen dalam pendapatan tahun-ke-tahun (yoy) menjadi US$ 11,85 miliar. Penurunan pendapatan menjadi 5 persen lebih rendah ini dipengaruhi pengiriman chip memori yang lebih sedikit.

Baca Juga: Q3 2018, Penjualan Smartphone Samsung Merosot Jauh

Keuntungan operasi smartphone Samsung diyakini telah merosot sebesar 20 persen selama kuartal tersebut, dibandingkan dengan periode tiga bulan yang sama tahun lalu. Belum lagi, pangsa pasar Samsung hanya menyisakan 1 persen di China dibandingkan dengan Apple yang tercatat masih 9 persen. Penjualan prosesor dan chip memori yang tidak sesuai target disinyalir menjadi pemicu utama kemerosotan bisnis perusahaan elektronik asal Korea Selatan tersebut. "Permintaan yang menurun di Tiongkok akan semakin menurunkan penjualan chip Samsung di sana. Pasar ponsel pintar China secara keseluruhan mandek dan menurun, yang tidak hanya akan memengaruhi Apple tetapi juga Samsung," ungkap Song Myung-sup, analis senior, HI Investment & Securities.

Baca Juga: Buruhnya Banyak yang Kena Kanker, Samsung Janji Berikan Kompensasi

Penurunan bisnis chipset Samsung diperkirakan akan melorotkan laba operasional di divisi tersebut sebesar 3,7 persen selama kuartal keempat fiskal atau setara dengan US$ 9,4 miliar. Pengiriman chip memori perusahaan diyakini telah turun 10 persen selama periode tiga bulan. Ekonomi Tiongkok sedang dipengaruhi oleh perang perdagangan saat ini dengan Amerika Serikat. Ekspor tertentu dari China telah dikenakan pajak. Sebagai solusinya, mereka menaikkan harga di negara-negara bagian sambil mengurangi permintaan untuk produk-produk ini. Kondisi yang dialami Samsung saat ini berbanding terbalik dengan periode tahun lalu. Saat itu, Samsung begitu konsisten mengembangkan teknologi chip semikonduktor sendiri, seperti DRAM dan memori penyimpanan flash. Mereka juga memproduksi chipset buatan sendiri, di antaranya adalah lini produk Exynos.

SHARE:

Asus Rilis Zenbook S 14 OLED di Indonesia, Intip Spesifikasi dan Harganya

Poco C75 Sasar Gamer Muda dengan Harga Rp1 Jutaan, Ini Spesifikasinya