Technologue.id, Jakarta - Hypernet Technologies, penyedia layanan terkelola (managed services provider/MSP) di bawah naungan PT XL Axiata, membagikan pengetahuan serta keterampilan teknis kepada pelaku industri manufaktur pada ajang pelatihan Hyperlearning.
Menggandeng mitra dan prinsipal teknologi tepercaya yakni Hikvision dan Virtus, kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 20 pelaku industri manufaktur yang beroperasi di daerah Cikarang, Jawa Barat.
Baca Juga:
Kreator Konten YouTube Kini Harus Akui Penggunaan AI dalam Video
Melalui kegiatan Hyperlearning kali ini, Hypernet Technologies beserta para prinsipalnya memperkenalkan solusi-solusi seputar keamanan yang dapat diterapkan dalam industri manufaktur. Solusi ini meliputi penggunaan kamera cerdas yang telah disematkan teknologi IoT untuk meningkatkan keselamatan serta keamanan di tempat kerja.
Dengan nilai sumbangsih 18,67% terhadap pendapatan domestik bruto (PDB), industri manufaktur merupakan kontributor terbesar bagi perekonomian Indonesia secara keseluruhan. Selain itu, sektor manufaktur juga berkontribusi sebanyak 0,95% terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melesat 5,05% sepanjang 2023.
Melihat peran vital yang dimainkan sektor manufaktur terhadap roda perekonomian Indonesia, Hypernet Technologies pun berkomitmen untuk semakin memberdayakan dan meningkatkan kapasitas pelaku industri dalam rangka mewujudkan transformasi digitalnya melalui inisiatif-inisiatif pelatihan seperti Hyperlearning.
“Kehadiran teknologi digital seperti IoT dan AI telah mengubah berbagai sektor industri dengan begitu drastis dan menghadirkan tuntutan-tuntutan baru yang perlu dijawab oleh pelaku industri, khususnya di industri manufaktur,” ujar Djoko Setyanto, VP Innovation & Technology Hypernet Technologies.
Baca Juga:
Lewat OLXMobbi, Grup Astra Ingin Perkuat Pasar Mobil Bekas di Indonesia
Ajang pelatihan Hyperlearning diadakan sekali setiap kuartal sebagai bentuk dukungan yang diberikan Hypernet Technologies kepada dunia usaha Indonesia. Hyperlearning sebelumnya diadakan di Jakarta dan Semarang serta menyasar lintas industri.
“Ke depannya, kami bertekad untuk membawa Hyperlearning ke semakin banyak daerah dan pelaku industri,” pungkas Djoko.