Technologue.id, Jakarta - Pekan lalu, sejumlah perusahaan teknologi Amerika merilis laporan keuangannya. Perlambatan situasi ekonomi tidak hanya memengaruhi pendapatan mereka, tapi juga menyebabkan banyak staf kehilangan pekerjaan.
Saat ini, bekerja di salah satu perusahaan teknologi Amerika yang populer terasa seperti hal yang berisiko untuk dilakukan. Menurut laporan, pada Juli, perusahaan teknologi Amerika telah memberhentikan lebih dari 30.000 karyawan.
Jumlah orang yang mengajukan tunjangan pengangguran mencapai level tertinggi dalam delapan bulan, menurut data terbaru dari Departemen Tenaga Kerja AS. Beberapa karyawan yang diberhentikan menceritakan pengalaman mereka sebagai orang pertama yang di-PHK.
Baca juga:
Startup Perlu Prioritaskan Model Bisnis
Netflix
"Saya benar-benar berpikir apa yang terjadi pada rekan-rekan saya dan saya jahat," kata seorang karyawan Netflix yang bekerja sebagai copywriter, dikutip laman Giz China, Selasa (2/8/2022).
Seorang copywriter untuk situs milik Netflix, Tudum, menjelaskan tentang PHK tertentu. “Pertama, mereka mengetahui bahwa akun pengelola dinonaktifkan. Kemudian, mereka melihat panggilan yang diabaikan. Beberapa orang mengatakan mereka mendapat kabar buruk dari telepon. Mereka mendapat gaji dua pekan, tetapi tidak ada pekerjaan,” katanya.
Coinbase
Bagi mantan manajer proyek, bekerja di Coinbase merupakan mimpi yang menjadi kenyataan. Namun, dia adalah salah satu dari 1.100 karyawan yang diberhentikan oleh perusahaan awal tahun ini karena dinginnya cryptocurrency.