Technologue.id, Jakarta - Menurut firma riset TrendForce, Huawei akan turun dari peringkat ketiga tahun lalu ke posisi ketujuh tahun ini, dalam segi pengiriman smartphone. Prediksi penurunan ini cukup besar bagi perusahaan yang telah dianggap sebagai salah satu produsen ponsel pintar teratas di dunia.
Seperti dilansir PhoneArena (6/1/2021) pada 2018, Huawei mengirimkan 208 juta handset. Namun pada tahun 2020 angka itu turun menjadi 170 juta dan diperkirakan akan makin merosot lagi menjadi 45 juta untuk tahun ini. Atau bisa dibilang mengalami penurunan pengiriman smartphone sebesar 73,5 persen untuk tahun ini.
Baca Juga:
Kejayaan Trump Runtuh, Huawei Mulai Pepet Joe Biden
Penurunan tersebut juga akan mengakibatkan Huawei kehilangan sebagian besar pangsa pasar 5G dari 30 persen di tahun lalu menjadi 8 persen di tahun ini.
Prospek jangka panjang bagi produsen perangkat telepon dan jaringan asal Tiongkok ini tidak baik. Amerika Serikat yang menganggap Huawei sebagai ancaman keamanan nasional telah mempersulit berbisnis bagi perusahaan. Tahun lalu, Pemerintah AS menempatkan Huawei dalam Daftar Entitas yang mencegahnya mengakses rantai pasokan AS tanpa izin dari Departemen Perdagangan. Akibatnya, perusahaan besar seperti Micron dan Google telah berhenti memasok chip memori dan perangkat lunak ke Huawei.
Namun Huawei sempat membuktikan diri bahwa larangan dagang tidak mempengaruhi performa bisnisnya. Perusahaan berada di depan Apple sebagai produsen smartphone terlaris kedua di dunia pada 2019.
Baca Juga:
Huawei: HMS Akan Terus Eksis, Gak Bakal Ditinggalkan
Sementara itu, TrendForce mengatakan bahwa pengiriman smartphone global akan naik 9 persen tahun ini menjadi 1,36 miliar unit, rebound dari penurunan 11 persen dalam produksi smartphone tahun lalu.
Enam produsen smartphone teratas tahun ini secara berurutan adalah Samsung, Apple, Xiaomi, Oppo, Vivo dan Transsion. Enam merek ini akan menyumbang 80 persen dari pengiriman smartphone global tahun 2021. Transsion adalah produsen ponsel yang berbasis di Shenzhen, Cina dan populer di Afrika.
Para peneliti juga mengatakan bahwa jumlah ponsel 5G yang diproduksi akan meningkat tahun ini menjadi 500 juta unit dari 240 juta yang dibuat pada tahun 2020. Merek-merek China bergabung menghasilkan sebanyak 60 persen dari ponsel 5G yang diproduksi pada tahun 2021.