Technologue.id, Jakarta - Telah sejak beberapa waktu silam Huawei dikenakan sanksi perdagangan oleh Pemerintah Amerika Serikat (AS). Dampak sanksi tersebut salah satunya adalah pembatasan penggunaan sistem operasi Android pada perangkat Huawei.
Namun produsen asal Tiongkok ini tidak tinggal diam. Huawei pun menciptakan sistem operasinya sendiri yang dinamai HarmonyOS. Penggunaan HarmonyOS telah dibenamkan Huawei sejak sekitar dua tahun lalu.
Baca Juga:
“Indonesia adalah Pasar Penting bagi Huawei”
Apa yang dilakukan Huawei tersebut sebagai bukti kalau sanksi AS tidak serta-merta mengganggu bisnisnya. Justru hadirnya sanksi membuat Huawei semakin berinovasi untuk menutup kebutuhannya terhadap teknologi AS.
“Kami tidak takut dengan sanksi AS. Kami adalah pemain besar. Kami investasi besar-besaran untuk pengembangan. Pada akhirnya kami akan melawan balik dengan lebih baik,” jelas Cheng Jiang Fei, Vice Department Head of MKT, Huawei CBG, Asia Pacific Region, di sesi interview Huawei Smart Office 2022, di Bangkok, Thailand.
Di tengah ketatnya kompetisi bisnis, beberapa tahun lalu Pemerintah AS memberikan sanksi ke Huawei dengan tuduhan mata-mata. Pemerintah AS melarang sebagian besar perusahaan teknologi AS untuk bekerjasama dengan Huawei, termasuk membatasi lisensi penggunaan sistem operasi Android.
Baca Juga:
Huawei: Kami Belum akan Bikin Laptop Gaming
Alhasil, sejumlah layanan Google pun tak akan ditemukan pada smartphone bikinan Huawei. Meski begitu, banyak pengguna smartphone Huawei yang mampu mengakalinya dengan memanfaatkan aplikasi pihak ketiga untuk bisa menjalankan layanan Google.