Technologue.id, Jakarta - Perusahaan penyedia infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi Huawei memprediksi komputasi statistik berbasis kecerdasan buatan (AI) sebagai pasar potensial yang akan digunakan oleh 80 persen kegiatan komputasi dalam lima tahun ke depan. “Semakin tinggi tantangan komputasi di industri, maka peluangnya juga semakin besar. Pasar komputasi masa depan ini bernilai lebih dari 2 triliun dolar, sebuah pasar yang sangat besar dan luas. Kami akan menerapkan strategi investasi yang akan berfokus kepada empat area,” kata Ken Hu, Deputy Chairman Huawei, dalam sesi keynote Huawei Connect 2019 di Shanghai, Rabu.
Baca Juga: Huawei Mate 30 dan Mate 30 Pro Meluncur Tanpa Android
Strategi yang pertama inovasi arsitektur komputasi. Tahun lalu Huawei meluncurkan arsitektur Da Vinci yang dirancang khusus untuk menyediakan kebutuhan komputasi yang mumpuni dan stabil. “Huawei akan terus berinvestasi di riset dasar,” kata Ken Hu. Kedua, investasi prosesor yang mendukung berbagai skenario. Saat ini Huawei telah memiliki jajaran prosesor lengkap, mulai dari prosesor seri Kunpeng untuk komputasi umum, prosesor Ascend yang khusus untuk kecerdasan buatan (AI), prosesor Kirin untuk perangkat cerdas seperti ponsel, serta prosesor Honghu untuk layar cerdas. “Strategi ketiga adalah menerapkan batasan bisnis yang jelas, Huawei tidak akan menjual prosesor secara langsung, tetapi kami akan menawarkannya dalam bentuk layanan komputasi awan, sementara untuk mitra dalam bentuk komponen, sehingga dukungan yang diberikan bersifat terintegrasi,” kata Ken Hu. Selanjutnya adalah membangun ekosistem terbuka. “Dalam lima tahun ke depan, Huawei akan menginvestasikan sedikitnya 1,5 miliar dolar AS untuk program developer (pengembang) guna mendukung lebih dari lima juta pengembang dan mitra Huawei di seluruh dunia dalam menciptakan berbagai inovasi aplikasi dan solusi masa depan. Dalam gelaran Huawei Connect 2019 Huawei juga mengumumkan Atlas 900, produk training cluster berbasis AI tercepat di dunia. Atlas 900 disasar untuk penggunaan AI dalam berbagai bidang seperti riset keilmuan dan inovasi bisnis. “Dalam era eksplorasi yang baru ini, tidak cukup satu kapal untuk mengarungi samudera yang menawarkan potensi begitu luas. Kami luncurkan ribuan kapal pada hari ini, mari kita semua bekerja sama untuk mengambil peluang satu kali dalam sejarah ini untuk mendorong dunia intelligence kea rah yang lebih baik,” kata Ken Hu.