Contact Information

Alamat: Komplek Rumah Susun Petamburan Blok 1 Lantai Dasar, Tanah Abang - Jakpus 10260

We're Available 24/ 7. Call Now.
Huawei Gelar Program CSR Ramadhan Untuk Tingkatkan Kecakapan Digital Santri
SHARE:

Technologue.id, Jakarta - Dalam rangka menyambut Ramadhan 2023, Huawei melaksanakan donasi perangkat penunjang telekomunikasi pada pondok pesantren dan panti asuhan di 14 kota di Indonesia. Kegiatan ini dikukuhkan dengan penandatangan perpanjangan MoU dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemdikbudristek).

Selain penyediaan perangkat, Huawei juga melaksanakan program pelatihan keterampilan digital, sertifikasi, serta memberi kesempatan untuk mengikuti kompetisi TIK pada tingkat nasional dan global untuk para santri.

Program ini selaras dengan amanah Kementrian Agama yang mendukung pengembangan para santri menjadi digisantri. Huawei, bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara, mengadakan pelatihan literasi digital dan keamanan siber yang diikuti oleh 100 santriwan, santriwati serta para guru dari Pondok Pesantren Riyadul Jannah Tangerang dan SMK 2 Muhammadiyah Tangerang Selatan.

Baca Juga:
Kolaborasi Kemen PPPA dan Huawei Persiapkan Generasi Pemimpin Digital Perempuan

Sementara itu, acara pendandatanganan MoU yang diadakan di Islamix Center Baiturahmi, Kota Tangerang Selatan ini, merupakan bentuk dari sinergi multiple helix yang berkelanjutan antara Huawei dengan pemerintah dalam rangka memperkuat komitmen Huawei terhadap program Kampus Merdeka dan Kedaireka dari Ditjen Diktiristek. Bersamaan dengan acara di Tangerang Selatan, donasi juga dilakukan di kota Bandung, Cirebon, Brebes, Kudus, Yogyakarta, Solo, Jombang, Ponorogo, Sidoarjo, Makassar, Surabaya, Pontianak, dan Medan.

Acara penandatangan MoU dihadiri oleh Abetnego Tarigan, Deputi Bidang Pembangunan Manusia Kantor Staf Presiden, Prof. Ir. Nizam, Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Prof. Dr. Muhammad Ali Ramdhani, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia; James Sun, Vice President, Director of the Board, Huawei Indonesia, Benjamin Davnie, Walikota Tangerang Selatan, Dr. Uuf Brajawidagda, Plt. Direktur Kemitraan dan Penyelarasaan DUDI dan Yenty Joman, Director of Government Affairs Huawei Indonesia.

“Talenta digital yang andal, mumpuni, dan berkarakter merupakan aset yang berharga bagi negara guna memaksimalkan pertumbuhan ekonomi pada era digital. Sebagai penyedia TIK global terkemuka, komitmen Huawei bersama Kantor Staf Presiden untuk menyiapkan 100 ribu talenta digital adalah wujud dari sinergi multiple helix antara sektor swasta dan publik yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan akan 9 juta sumber daya manusia yang menguasai teknologi digital terdepan hingga 2030,” tegas Abetnego Tarigan.

Baca Juga:
Teknologi Stereografi Baru Huawei: Mengubah Cara Kita Melihat Dunia

Data dari Kementerian Agama pada September 2022 menyebutkan bahwa terdapat lebih dari 26 ribu pesantren dan 1,64 juta santri di seluruh Indonesia. Data ini menunjukkan bahwa pesantren memiliki porsi yang signifikan dalam pengembangan talenta-talenta digital. “Kolaborasi dengan sektor swasta, terutama pelaku industri TIK yakni Huawei, menciptakan peluang-peluang baru bagi pesantren untuk dapat beradaptasi, meningkatkan akses terhadap pendidikan yang berkualitas, serta melahirkan para digisantri yang siap menjadi penggerak transformasi digital Indonesia yang sejalan dengan nilai-nilai Islami,” tutur Prof. Dr. Muhammad Ali Ramdhani,

Pesatnya perkembangan teknologi dapat membuka banyak peluang bagi Indonesia untuk melakukan lompatan-lompatan besar yang dapat memberikan pengaruh signifikan bagi kesejahteraan masyarakat.  “Namun, alih-alih menjadi konsumen yang pasif, Indonesia juga harus memastikan generasi berikutnya memiliki pemahaman, penguasaan, dan literasi digital yang mumpuni untuk dapat berpartisipasi sebagai kreator dalam rantai nilai global,” ujar Prof. Ir. Nizam. “Ditjen Diktiristek sangat mengapresiasi langkah nyata Huawei melalui dukungannya yang berkelanjutan terhadap program Kampus Merdeka dan Kedaireka yang bertujuan untuk menyiapkan generasi unggul literasi digital yang menghidupi semangat Pancasila.”

Tagline 'Huawei I DO' yang terdiri dari I Do Care, I Do Collaborate, I Do Create, dan I Do Contribute telah direalisasikan oleh Huawei Indonesia dalam program CSR Ramadhan yang telah berjalan selama 3 tahun. “Dengan bangga kami umumkan bahwa Huawei telah sukses menjangkau lebih dari 80 ribu talenta digital, atau mencapai sekitar 80 persen dari target. Kami berharap pondok pesantren mampu menyiapkan pemimpin-pemimpin generasi masa depan yang selain menguasai keagamaan, kebudayaan, dan ilmu sosial, juga cakap digital dan memiliki daya pikir inovatif,” pungkas Yenty Joman.

SHARE:

Libatkan Industri Perbankan, Pemerintah Putus Aliran Dana Transaksi Judol

Google Batal Bikin Pixel Tablet 2, Hindari Persaingan dengan Apple?